Rekomendasi Saham Raih Cuan Pekan Ini Usai Trump Menang Pilpres AS

Senin, 11/11/2024 08:26 WIB
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)

Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)

Jakarta, law-justice.co - Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menguat 42,33 poin atau plus 0,60 persen ke posisi 7.287.

Meski, investor asing tercatat melakukan jual bersih alias net sell Rp2,4 triliun dalam tujuh hari. Performa indeks sepekan lalu loyo usai melemah tiga kali dan hanya bangkit dalam dua waktu. Secara total, IHSG merosot 2,91 persen dalam sepekan.

Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad melaporkan ada peningkatan pada rata-rata nilai transaksi saham selama sepekan. Rinciannya, ada kenaikan dari Rp11.315 triliun ke Rp11.686 triliun alias mencapai 3,27 persen.

"Peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian bursa sebesar 2,87 persen, menjadi 1,30 juta kali transaksi dari 1,27 juta kali transaksi pada pekan lalu," ucapnya dalam rilis resmi di situs IDX, Jumat (8/11).

Tak mau kalah, rata-rata volume transaksi harian bursa juga merangkak naik. Ada peningkatan sebesar 0,31 persen dari 21,47 miliar lembar saham menjadi 21,53 miliar lembar saham.

Sedangkan koreksi hanya dialami kapitalisasi pasar. Kautsar mencatat ada pelemahan 2,86 persen menjadi Rp12.241 triliun dari Rp12.601 triliun pada pekan sebelumnya.

VP Marketing, Strategy, and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi mengatakan IHSG bakal mendapat tekanan usai Donald Trump menang di Pilpres AS 2024. Terpilihnya kembali Trump sebagai orang nomor satu di Negeri Paman Sam meningkatkan ketidakpastian pasar.

"Jika melihat di masa lalu (saat Trump menjadi presiden AS), ada perang dagang dan pengenaan tarif dengan China. Sehingga potensi pemangkasan suku bunga AS juga banyak diperkirakan pasar akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya," katanya seperti melansir cnnindonesia.com, Sabtu (9/10).

Meski begitu, Audi melihat indeks masih bisa mencuri penguatan pada pekan ini. Geraknya memang terbatas, yakni di rentang 7.200 sampai 7.450.

Dia mengatakan MACD juga masih menunjukkan pelemahan tren. Akan tetapi, indikator RSI memperlihatkan mulai terjadinya pembalikan arah, di mana IHSG mencoba keluar dari zona oversold.

"Investor dapat memanfaatkan potensi rebound jika IHSG terkonfirmasi bergerak di atas level 7.327 untuk jangka pendek," saran Audi.

Dia juga mewanti-wanti sentimen dari dalam negeri. Ini terlihat selepas data pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 yang melambat ke posisi 4,95 persen year on year (yoy).

Sedangkan pasar menargetkan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh di kisaran 5 persen. Ini disebut-sebut bakal mempengaruhi spekulasi pasar.

Di lain sisi, dia melihat sentimen rilis kinerja kuartal III dari emiten. Jika hasilnya di bawah ekspektasi pasar, diyakini bakal menekan pergerakan IHSG.

"Pekan ini pasar menantikan rilis data neraca dagang yang diperkirakan masih surplus US$3,3 miliar. Indeks keyakinan konsumen yang diperkirakan masih pada level optimis (juga) akan mempengaruhi pasar," jelasnya.

Ada tiga saham yang direkomendasikan berdasarkan analisis teknikal. Pertama, emiten energi berkode ABMM yang diperkirakan bisa menembus level 3.900 pada pekan ini.

Kedua, Audi menyarankan buy on break saham milik PT Metro Healthcare Indonesia Tbk yang pekan lalu menguat 3,88 persen. Dia menilai CARE bisa bergerak di rentang 125-152 sepanjang pekan ini.

Ketiga, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk alias MAPI yang diyakini bakal tembus ke posisi 1.650. Audi menyarankan investor untuk melakukan speculative buy.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperingatkan bahaya koreksi indeks sepekan ini. Ia mengatakan gerak IHSG bakal rawan, dengan prediksi support di 7.099 dan resistance 7.453.

"Kami perkirakan, pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis data indeks keyakinan konsumen (IKK), penjualan retail Indonesia, dan neraca dagang," prediksi Herditya.

Selain itu, investor akan memperhatikan rilis data inflasi AS dan data industrial China. Pergerakan nilai tukar rupiah dan komoditas dunia juga tak luput.

Dia menyarankan tiga saham yang diprediksi masih bisa mendulang cuan. Pertama, milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk alias BBRI dengan rentang gerak 4.680-4.850.

Kedua, Herditya menyarankan emiten berkode HRUM. Ia menilai saham PT Harum Energy Tbk yang naik tipis 0,88 persen sebelumnya bisa terus menguat sampai level 1.270.

Sedangkan yang ketiga adalah milik PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dengan potensi gerak 67 hingga 71. Emiten ini naik sekitar 3,28 persen pada perdagangan yang lalu.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar