Biadab, Israel Bom Anak-anak Gaza hingga Tewas saat Bersiap Main Bola

Minggu, 10/11/2024 13:34 WIB
gedung-gedung yang terkena serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Sabtu (7/10/2023). [MAHMUD HAMS / AFP]

gedung-gedung yang terkena serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Sabtu (7/10/2023). [MAHMUD HAMS / AFP]

Jakarta, law-justice.co - Pada hari Sabtu 9 November 2024 lalu, Sebuah keluarga di Gaza, Palestina duduk menangis setelah anak-anak mereka tewas akibat serangan Israel, ketika sedang bersiap untuk bermain sepak bola.

Di tengah bombardir intensif Israel di Gaza, otoritas kesehatan Palestina melaporkan sebanyak 44 orang tewas dibunuh Israel dalam 24 jam terakhir.

Serangan terhadap anak-anak yang hendak bermain sepak bola itu terjadi di Mawasi, daerah pesisir selatan, tempat ratusan ribu orang mencari perlindungan setelah militer Israel menyuruh mereka meninggalkan daerah lain yang dibom.

"Roket menghantam mereka. Tidak ada orang yang dicari atau menjadi sasaran di sana dan tidak ada orang lain di jalan. Hanya anak-anak yang tewas kemarin," kata Mohammed Zanoun, seorang kerabat dari anak-anak yang tewas, seperti melansir cnnindonesia.com, Minggu (10/11).

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 43.500 orang, dengan 10.000 lainnya diyakini tewas dan tidak terhitung di bawah reruntuhan.

Israel melancarkan serangannya sebagai respons atas serangan pada 7 Oktober 2023, ketika orang-orang bersenjata Hamas menyerbu pertahanan perbatasan dan mengamuk di komunitas Israel yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

Pembicaraan yang tak juga menemui titik temu untuk gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, hanya menghasilkan sedikit kemajuan.

Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan pada hari Jumat (8/11) bahwa hampir 70 persen dari korban tewas yang telah diverifikasi di Gaza adalah wanita dan anak-anak.

Israel sendiri dengan tegas menolak laporan tersebut, yang menurut mereka tidak secara akurat mencerminkan kenyataan di lapangan.

Di sisi lain, dalam satu serangan udara yang dilancarkan Israel ke sebuah sekolah yang menampung keluarga-keluarga yang mengungsi di Kota Gaza, enam orang termasuk dua wartawan tewas, sementara serangan lainnya menewaskan dua orang di sebuah tenda di dalam Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas mengatakan kematian Mohammad dan Zahara Abu Skhaila meningkatkan jumlah jurnalis yang tewas akibat tembakan Israel menjadi 188 sejak 7 Oktober 2023.

Militer Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar pada hari Sabtu mengenai serangan di daerah-daerah tempat orang-orang terlantar berlindung.

Dikatakan bahwa pejuang Hamas bersembunyi di antara penduduk sipil dan mereka akan merasa terpukul ketika melihat mereka. Hamas membantah bersembunyi di antara warga sipil.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar