Respons Ridwan Kamil usai Dikritik Hasto soal Bertamu ke Jokowi

Senin, 04/11/2024 11:22 WIB
Ridwan Kamil menemui Jokowi di Solo. (Foto: dok. Istimewa)

Ridwan Kamil menemui Jokowi di Solo. (Foto: dok. Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) buka suara merespons pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto yang menyindir pertemuannya dengan Presiden ke-7 RI Jokowi sebagai mempertontonkan mentalitas orang kalah ketika mengalami kemunduran elektabilitas.

RK pun mengklaim pertemuannya dengan Jokowi dan Prabowo beberapa waktu lalu adalah karena mendapatkan undangan. Atas dasar itu, dia mengaku harus menghormati undangan itu.

"Saya itu kan diundang, kehormatan kalau mendatangi undangan dari Pak Prabowo, dari Pak Jokowi ya. Yang paling buruk itu justru adalah yang mengklaim seolah-olah didukung, menyebarluaskan isu bahwa didukung padahal tidak," kata RK usai menghadiri acara `Deklarasi Dukungan Forkkabi`, Cipayung, Jakarta Timur, Minggu (3/11).

Menurut RK, yang bermental kalah justru yang mengklaim mendapat dukungan padahal tidak. Ia menyebut pertemuan dengan Jokowi dan Prabowo menunjukkan mental berbasis adab.

"Menurut saya itu, yang mental kalah itu, yang itu (klaim dapat dukungan). Kalau saya datang itu bukan mental kalah, itu mental patriot, mental berbasis adab menghadiri undangan orang tua, apalagi dua presiden. Saya kira itu argumentasi," ujar eks Gubernur Jabar yang diusung KIM Plus untuk maju di Pilgub DKI 2024 itu.

Dia membantah pernyataan Hasto yang menyebut pihaknya kalah di beberapa lembaga survei. RK mengatakan justru di beberapa survei unggul dari pasangan yang lain.

"Kita bicara fakta ya, kalau dibilang elektabilitas kalah data dari mana? Mayoritas survei kan kita menang berarti argumen pertama sudah patah," ujar RK.

Sebelumnya, dalam keterangan tertulis, Hasto menyindir kedatangan RK ke rumah Jokowi di Solo, Jawa Tengah.

"Di tengah-tengah hasil survei yang menunjukkan pasangan RK Itu mengalami penurunan secara drastis, menunjukkan ketidakpercayaan publik yang makin besar, kemudian Pak RK datang ke Pak Jokowi, itu menunjukkan mentalitas kalah," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Minggu.

Menurutnya, langkah RK bertemu Jokowi tentu ingin meminta restu dan pertolongan agar menang dalam Pilkada Jakarta 2024.

Dia mengatakan langkah meminta restu dan pertolongan maju kontestasi politik seperti mengembalikan Indonesia ke budaya Orde Baru (Orba).

"Budaya restu-restuan itu adalah budaya lama, budaya orde baru. Berbeda dengan budaya anak muda, generasi milenial, gen Z ya mengedepankan prestasi, itu bedanya. Harus turun ke bawah, dengan menampilkan gagasan yang baik, sehingga ketika RK datang ke Pak Jokowi itu menunjukkan sekali lagi mentalitet kalah, mentalitet bukan pejuang," katanya.

Hasto mengatakan langkah RK untuk meminta pertolongan menang Pilkada Jakarta 2024 tidak dilakukan kandidat yang diusung PDIP yakni Pramono Anung dan Rano Karno atau Doel.

"Maka dari itu, kami makin meyakini Pak Pramono Anung dan Rano Karno akan memenangkan Pilkada Jakarta, karena terus turun ke bawah dan menyapa rakyat dengan gagasan gagasan yang membangun Jakarta sebagai global city," ujarnya.

Menurutnya, langkah RK meminta pertolongan Jokowi tak akan berlaku karena Presiden RI Prabowo Subianto sudah menekankan pentingnya aparat netral pada pilkada serentak 2024.

"Cawe-cawe Jokowi sudah enggak bisa lagi, meskipun kita lihat ada berbagai elemen-elemen aparatur negara yang masih mencoba dikerahkan. Oleh karena itu, jangan takut terhadap intervensi dari aparat negara, karena Presiden Prabowo sudah mengatakan komitmennya untuk netral," katanya.

Sebelumnya, RK menemui Jokowi di rumah pribadinya, Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jumat (1/11).

Pertemuan itu berlangsung empat mata di ruang tamu rumah Jokowi selama hampir satu jam. Kala itu RK mengaku bertamu ke rumah Jokowi karena arahan dari Prabowo yang ia temui lebih dulu.

Dalam pertemuan, RK mengaku mendapatkan banyak masukan dari Jokowi tentang pembangunan kota. Selain masalah teknis, Jokowi juga memberi masukan tentang prinsip-prinsip kepemimpinan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar