LPEM:Kesenjangan Akses Energi Dan Kondisi Kemiskinan Tantangan Utama
ilustrasi Import listrik menggila
law-justice.co -
Ketidakjelasan mengenai perencanaan yang berkaitan dengan usaha untuk mengatasi dampak sosial dan ekonomi dari transisi energi, diungkpakan oleh LPEM -IU
Masih adanya Kesenjangan akses energi dan kondisi kemiskinan merupakan salah satu tantangan utama untuk memastikan transisi energi yang berkeadilan. Sebagai contoh, Gambaran menunjukkan bahwa tingkat elektrifikasi di Wilayah Timur Indonesia masih rendah.
Kesenjangan Akses Energi dan Kemiskinan
Pengertian Akses Energi: Ini merujuk pada kemampuan suatu individu atau komunitas untuk mendapatkan dan menggunakan energi secara aman, andal, berkelanjutan, dan terjangkau.
Kesenjangan: Artinya, tidak semua orang memiliki akses yang sama terhadap energi. Ada kelompok masyarakat, terutama di daerah terpencil atau dengan kondisi ekonomi lemah, yang kesulitan mendapatkan listrik atau sumber energi lainnya.
Kemiskinan: Kondisi di mana seseorang atau kelompok masyarakat tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, termasuk akses terhadap energi.
Tantangan Transisi Energi yang Berkeadilan
Transisi Energ adalah Proses peralihan dari sumber energi konvensional (seperti fosil) ke sumber energi terbarukan (seperti matahari, angin, air).
Supaya tercapainya Berkeadilan: Artinya, transisi energi tidak hanya berfokus pada aspek teknis dan ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan lingkungan. Semua pihak, terutama masyarakat yang rentan, harus merasakan manfaat dari transisi ini.
Bagaimana Hubungan Keduanya
Ketika kita berbicara tentang transisi energi yang berkeadilan, kita harus memperhatikan kelompok masyarakat yang paling rentan, yaitu mereka yang hidup dalam kemiskinan dan memiliki akses energi yang terbatas. Kenapa?
Belum lagi fakta bahwa masih ada diantara daerah yang terlistriki tidak mendapatkan suplai listrik selama 24 jam. Mengingat perlunya target yang inklusif dalam transisi energi, fakta bahwa Indonesia masih mengalami kesenjangan akses energi yang tidak merata harus menjadi bagian dari perhitungan dalam proses penyusunan kebijakan transisi energi.
Namun sampai saat ini belum ada dokumen perencanaan yang menjabarkan rencana pemerintah menghadapi tantangan sosial dan ekonomi dari transisi energi. Ada beberapa hal prioritas yang pemerintah perlu pertimbangkan dalam perencanaan mereka yang akan dibahas sebagai berikut.
Salah satu tantangan dari transisi energi adalah dampak dari transisi energi ke pasar kerja.
Ketika industri beralih ke sumber energi yang lebih bersih dan praktik yang lebih berkelanjutan, lapangan pekerjaan baru melalui sektor energi terbarukan akan tercipta. Namun, selama proses transisi, pekerja di sektor tradisional (energi fosil dan turunannya) berpotensi kehilangan pekerjaan. Selain itu, transisi energi juga membutuhkan keterampilan baru yang perlu diantisipasi dan dipersiapkan. Saat ini, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, kesempatan untuk pendidikan dan pelatihan peningkatan kapasitas dan pengetahuan di sektor hijau masih terbatas. Lebih jauh lagi, Indonesia saat ini belum memiliki perangkat kebijakan yang komprehensif untuk menangani pekerjaan hijau .
LPEM
Komentar