Update Pilgub Jakarta: Elektabilitas Pramono-Rano Salip RK-Siswono

Kamis, 24/10/2024 08:03 WIB
Pramono Janji Buat Transjakarta hingga Cianjur-Sentil Ridwan Kamil. (Istimewa).

Pramono Janji Buat Transjakarta hingga Cianjur-Sentil Ridwan Kamil. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI) mendokumentasikan perubahan elektabilitas Pasangan Calon Gubernur-Calon Wakil Gubernur, Pramono Anung-Rano Karno secara mengejutkan menjadi yang tertinggi di Pilkada Jakarta 2024.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan menyatakan bahwa survei itu menyatakan Pramono-Rano unggul dari dua rivalnya, Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun.

Kata dia, Pramono-Rano meraih elektabilitas 41,6 persen. Disusul RIDO di posisi kedua dengan 37,4 persen dan Dharma-Kun di posisi paling buncit dengan 6,6 persen.

Meski begitu,  dia dalam paparannya menyebut keunggulan Pram-Rano itu masih belum signifikan, mengingat selisihnya hanya sekitar empat persen dengan RIDO.

"Sementara margin of error survei ini kan 2,9 jadi sebetulnya secara statistik kita tidak tahu siapa yang unggul. Jadi secara statistik Pramono dengan Ridwan Kamil ini sama kuat pada saat ini," ucap dia, Rabu (23/10).

Survei ini dilakukan setelah debat perdana Cagub-Cawagub Jakarta. Survei dilaksanakan pada 10-17 Oktober 2024.

Sampel survei sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan tingkat margin of error +- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, menggunakan asumsi simple random sampling.

Djayadi juga membandingkan tren elektabilitas ketiga paslon dengan empat survei sebelumnya.

Yakni, survei LSI pada 6-12 September, Poltracking pada 9-15 September, Charta Politika pada 19-24 September, dan survei LSI hari ini.

Hasilnya, keempat survei itu memotret kenaikan elektabilitas pada Pram-Rano dan penurunan di RIDO.

"Dari empat survei yang dirilis ke publik ini, ada kecenderungan penurunan elektabilitas RIDO, pada saat yang sama ada kecenderungan tren naik dari dukungan, atau elektabilitas dari Pram-Rano dari 28,4 persen pada September, sekarang menjadi 41,6 persen," ucapnya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar