Ketika Jokowi Disebut Sengaja jadi Beban Pemerintahan Prabowo

Selasa, 17/09/2024 07:41 WIB
Ilustrasi: Presiden (2024-2029) terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. (Sekneg)

Ilustrasi: Presiden (2024-2029) terpilih Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. (Sekneg)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto menyatakan bahwa segala cara akan ditempuh Joko Widodo untuk menyelamatkan agendanya, salah satunya adalah mengeluarkan kebijakan membuka keran ekspor pasir laut yang membebankan pemerintahan Prabowo Subianto mendatang.

Pernyataan itu dia sampaikan untuk merespon soal dibukanya kembali keran ekspor pasir laut yang sebelumnya sudah ditutup sejak 20 tahun lalu.

"JKW (Jokowi) sengaja memuluskan agar menjadi beban pemerintahan PS (Prabowo Subianto)" katanya seperti melansir rmol.id, Senin (16/9).

Menurut Hari, bisa saja kebijakan tersebut faktor kesengajaan untuk langkah kompromi karena ada anaknya, Gibran Rakabuming Raka yang mendampingi Prabowo sebagai Wakil Presiden.

"Cawe-cawe JKW tidak akan berhenti sampai 5 tahun ke depan. Semua cara akan dilakukan oleh JKW untuk mengunci visi misi PS dan agenda dinasti JKW tetap ada dalam pemerintahan ke depan. Posisi PS seperti peribahasa, `Bagai makan buah simalakama`," pungkas Hari

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar