Soal Menteri Prabowo, Jumlah Bertambah Jadi 44 hingga Kabinet Zaken
Prabowo-Gibran yang kini unggul di hasil hitung cepat Pilpres 2024 memiliki banyak janji jika menang. (REUTERS/KIM KYUNG-HOON). /
Jakarta, law-justice.co - Dalam beberapa hari terakhir, soal menteri Prabowo Subianto dalam kabinet mendatang menjadi perbincangan hangat.
Sejumlah kabar beredar jumlah menteri dalam kabinet Prabowo akan lebih banyak dari kabinet Presiden Joko Widodo alias Jokowi saat ini yang berisi 34 menteri. Prabowo juga dikabarkan akan membentuk Kabinet Zaken, yaitu kabinet yang diisi para pakar di bidangnya.
Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo, bahkan menyebutkan kakak kandungnya itu akan merekrut empat menteri lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah.
1. Jumlah Menteri di Kabinet Prabowo Bisa Bertambah
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan alias Zulhas mengatakan jumlah menteri akan bertambah di dalam kabinet pemerintahan calon presiden terpilih Prabowo Subianto.
Namun dia mengaku belum mengetahui jumlah kementerian secara pasti pada pemerintahan periode 2024-2029 itu.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI kini sedang menuntaskan pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara atau RUU Kementerian Negara.
“Penambahan iya. Mungkin sekitar itu (jadi 44 menteri),” kata Zulhas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu, 11 September 2024 ketika ditanya mengenai isu jumlah menteri Kabinet Prabowo menjadi 44 seperti dikutip dari Antara.
Menteri Perdagangan tersebut menuturkan pengisian nama-nama untuk jabatan menteri merupakan hak prerogatif dari presiden. Dia pun menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo perihal jatah menteri yang akan diberikan kepada PAN. “Kita tahu itu haknya Bapak Presiden,” kata dia.
Adapun Badan Legislasi DPR RI sudah menyetujui agar RUU Kementerian Negara untuk dibawa ke rapat paripurna yang selanjutnya bakal disahkan sebagai undang-undang. Dalam RUU tersebut, perubahan-perubahan muatan dalam pasal sudah diputuskan di rapat panitia kerja (panja).
Salah satu poin penting dalam RUU tersebut adalah perubahan Pasal 15, yaitu presiden kini bisa menentukan jumlah kementerian sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan negara, tidak dibatasi hanya 34 kementerian seperti ketentuan dalam undang-undang yang belum diubah.
2. Gerindra Klaim Prabowo akan Bentuk Kabinet Zaken
Partai Gerindra menyatakan partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah menyodorkan sejumlah nama untuk diplot menjadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo sedang menyaring nama-nama tersebut dan akan mengumumkan setelah dilantik menjadi presiden pada Oktober nanti.
“Yang jelas, Pak Prabowo ingin sebuah pemerintahan zaken di kabinetnya," kata Muzani di Gedung DPR pada Selasa, 10 September 2024.
Kabinet zaken yang dimaksud Muzani, ialah kabinet yang berkomposisikan para ahli di masing-masing bidangnya, termasuk mereka yang berasal atau diusulkan oleh partai politik. “Agar tidak kehilangan relevansi di jabatan yang diduduki nanti,” ujar Muzani.
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menguatkan pernyataan Muzani tersebut. Dia mengatakan Prabowo sejak awal memang menginginkan terbentuknya kabinet zaken.
Alasannya, Viva mengklaim Prabowo ingin pemerintahannya berjalan sesuai visi dan misi, yaitu membangun Indonesia Emas di 2045.
“Tetapi ahli yang dimaksud bisa berasal dari partai politik juga. Makanya diusulkan nama yang memang memiliki kemampuan dan pengalaman di bidangnya masing-masing," kata Viva.
3. Lulusan SMA Taruna Nusantara Berpotensi Masuk Kabinet Prabowo
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan akan ada empat lulusan SMA Taruna Nusantara yang akan menjadi menteri pemerintahan Prabowo Subianto.
Bocoran itu disampaikan Adik Prabowo itu dalam Dialog Nasional Peningkatan Sumber Daya Manusia untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Hashim awalnya mengatakan Prabowo akan memberikan kesempatan kepada anak-anak dari lulusan SMA Taruna Nusantara menjadi bagian eksekutif.
Pemilik perusahaan Arsari Group ini kemudian mengatakan akan ada empat lulusan SMA Taruna Nusantara yang akan menjadi menteri di kabinet Prabowo. Namun dia enggan menyebutkan nama-nama yang dimaksudnya.
“Saya bisa katakan di Kabinet Prabowo sekarang ini ada beberapa alumni SMA Taruna Nusantara yang jadi menteri. Saya sudah hitung dua, tiga, empat mungkin," kata Hashim seperti dilihat dalam tayangan YouTube pada Ahad, 8 September 2024.
Di antara Koalisi Indonesia Maju, Partai Gerindra, yang dipimpin oleh Prabowo, memiliki sejumlah kader yang merupakan lulusan SMA Taruna Nusantara. Di antaranya, Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono, Ketua OKK DPP Prasetyo Hadi, Ketua DPP Gerindra Jawa Tengah Sudaryono, dan Wakil Sekretaris Dewan Pembina DPP Gerindra Simon Mantiri.
Sementara kader Partai Demokrat yang merupakan alumni SMA Taruna Nusantara adalah Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, Koordinator Juru Bicara Partai Herzaky Mahendra Putra Mahendra, Wakil Sekjen DPP Agust Jovan Latuconsina, dan Direktur Eksekutif DPP Sigit Raditya.
Komentar