Ketika PDIP Disebut Kambinghitamkan Jokowi Demi Selamatkan Muka

Jum'at, 06/09/2024 07:20 WIB
Ilustrasi: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarno Puteri dan Presiden Joko Widodo. Pernah menjadi sekondan yang solid, kini keduanya saling berseberangan. (Suaranasional)

Ilustrasi: Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarno Puteri dan Presiden Joko Widodo. Pernah menjadi sekondan yang solid, kini keduanya saling berseberangan. (Suaranasional)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farchan menilai bahwa PDI Perjuangan (PDIP) tengah mengkambinghitamkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), terkait penjegalan terhadap Anies Baswedan nyalon gubernur (nyagub) di DKI Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).

Dia memandang, kegagalan Anies nyagub di DKI Jakarta tidak sepenuhnya karena penjegalan oleh rezim.

"Lantas kenapa PDIP melempar bola ke Jokowi? Saya kira biar tidak kehilangan muka saja," ujarnya seperti melansir rmol.id, Kamis (5/9).

Menurutnya, jika PDIP benar-benar serius melawan Jokowi maka seharusnya yang dicalonkan adalah Anies, bukan justru Pramono Anung.

Sebab, dia meyakini Pramono yang dipasangkan dengan Rano Karno tidak memiliki elektabilitas yang lebih tinggi ketimbang pasangan Ridwan Kamil-Suswono yang diusung partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) ditambah PKS, Nasdem, dan PKB.

"Di atas kertas, RK-Suswono jauh lebih unggul dibanding Pram-Rano karena didukung dengan koalisi super gemuk dan infrastruktur yang memadai," tuturnya.

"Kalau PDIP serius melawan Jokowi, harusnya Anies yang diusung. Dan sebetulnya tidak sulit bagi PDIP mengusung Anies baik di Jakarta maupun Jabar," demikian Yusak menambahkan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar