Berduka Faisal Basri Wafat, Anies: Insan Cendekia yang Menerangi Jalan
Faisal Basri, ekonom senior (Radar-palembang.com)
Jakarta, law-justice.co - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan turut menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Pakar Ekonomi Senior, Faisal Basri.
Dia mengenang Faisal sebagai sosok intelektual yang kritis dan bermanfaat bagi masyarakat.
Ucapan tersebut disampaikan Anies melalui unggahan di akun X (Twitter) @aniesbaswedan pada Kamis (5/9).
"Innalillahi wa inna ilaihi raji`un. Berduka mendalam mendengar kabar berpulangnya Bang @FaisalBasri. Insan cendekia yang pemikirannya menerangi jalan, layaknya lentera di tengah kabut," kata Anies.
"Kata-katanya sering tajam, namun penuh dengan kebijaksanaan. Menuntun kita melihat lebih jauh, melampaui apa yang tampak di permukaan," imbuhnya.
Anies berharap segala hal baik yang telah dilakukan Faisal dapat diteruskan dan menjadi teladan bagi masyarakat Indonesia.
Dia juga berdoa agar Faisal mendapat tempat yang terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga diberikan ketabahan.
"Semoga warisan pemikiran dan keberanian beliau akan kekal menjadi inspirasi bagi kita semua. Semoga Allah SWT melapangkan jalan beliau, menerima amal kebaikannya, mengampuni segala khilafnya, dan memberikan ketabahan bagi keluarga yg ditinggalkan. Aamiin yra," tutur dia.
Faisal Basri meninggal dunia pada Kamis dini hari. Pria kelahiran Bandung, 6 November 1959, itu merupakan ekonom yang lantang mengkritik kebijakan pemerintah.
Faisal menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia (1985) dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika (1988).
Faisal juga bagian dari pendiri Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) (1995-2000) bersama sejumlah ekonom senior lainnya.
Di bidang pemerintahan, Faisal pernah mengemban amanah sebagai anggota Tim `Perkembangan Perekonomian Dunia` pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN (1985-1987) dan anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI (2000).
Komentar