Badan Pangan Beri Pesan Khusus ke Tim Prabowo Usai Stok Beras Tipis
Ilustrasi: Suasana bongkar muatan beras impor di Pelabuhan Tanjung Priok. (Kumparan)
Jakarta, law-justice.co - Badan Pangan Nasional (Bapanas) secara resmi meminta tim presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto menjaga kebutuhan beras, terutama jelang Pilkada 2024.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan sekarang adalah momen yang pas untuk menjaga cadangan pangan pemerintah (CPP), terutama beras. Ia menyebut tiga bulan terakhir di 2024 dan dua bulan awal di 2025 adalah waktu yang krusial.
"Mohon maaf nanti 27 November (2024) itu menjadi sangat kritikal, biasanya peningkatan kebutuhan beras jerang Pilkada itu sangat tinggi. Apalagi pada waktu produksi tiga bulan terakhir di akhir tahun ditambah dua bulan di awal tahun," kata Arief dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (4/9).
"Dari awal kami sudah sampaikan, termasuk kepada tim presiden terpilih (tim Prabowo) bahwa jangan sampai nanti pada saat pergantian pimpinan negara di Oktober, kemudian November, Desember (2024), Januari, Februari (2025) ini critical time," tegasnya.
Arief mengungkapkan saat ini stok CPP beras di Perum Bulog belum sesuai harapan. Ia mengatakan setidaknya pemerintah harus punya stok yang cukup, yakni sekitar 2 juta ton.
Dia juga menjelaskan hal itu kepada Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Budisatrio Djiwandono yang hadir dalam RDP. Budi yang merupakan keponakan Prabowo juga menjadi anggota Tim Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Stok (CPP beras di Bulog) hari ini hanya 1,3 juta ton, Pak Budi (Djiwandono)," ungkap Arief.
"Nomor satu pengadaan (CPP beras) pasti dalam negeri pak, tapi pada saat dalam negeri itu tidak bisa kita ambil karena akan mendorong naiknya harga beras di dalam negeri. Maka kita dengan sangat terpaksa pengadaan luar negeri (impor)," tambahnya soal rencana penyerapan beras.
Komentar