Biadab, Pimpinan Ponpes di Karawang Diduga Cabuli Puluhan Santriwati

Jum'at, 09/08/2024 08:26 WIB
Ilustrasi Pencabulan (Duajurai.co)

Ilustrasi Pencabulan (Duajurai.co)

Jakarta, law-justice.co - Terkait dugaan pelecehan seksual terhadap puluhan santriwati, seorang pimpinan pondok pesantren (Ponpes) di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dilaporkan ke polisi.

Kuasa Hukum santriwati yang menjadi korban, Saepul Rohman mengatakan, oknum tersebut dilaporkan ke Polres Karawang.

"Ya semalam, sejumlah korban melaporkan ke Polres Karawang terkait pelecehan seksual oleh oknum pimpinan ponpes inisial K," katanya, Kamis (8/8/2024).

Saepul mengungkapkan, kejadian keji yang menimpa para santriwati itu terjadi pada empat bulan yang lalu.

Namun, saat itu para korban belum berani melaporkan kejadian tersebut kepada aparat penegak hukum.

"Selama ini para korban belum berani laporan, karena takut. Mereka masih berusia 13 sampai 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP. Untuk jumlah korban mencapai 20 orang. Kemungkinan bisa lebih," ujar Saepul.

Saepul menjelaskan, aksi bejat itu dilakukan dengan modus memberikan hukuman kepada para santriwati.

Hukuman diberikan itu mulai dikunci di ruangan hingga diminta membuka pakaiannya.

"Jadi dalihnya seolah-olah korban ini sedang menerima hukuman. Disuruh buka bajunya satu-satu. Ada juga yang lagi mengaji, mereka diraba-raba bagian payudaranya dari belakang," tutur Saepul.

Saepul berujar, sejauh ini ada enam korban melaporkan ke Polres Karawang.

Saepul menduga ada 20 korban, bahkan bisa lebih. Saat ini para korban dalam kondisi mengalami trauma.

Saepul berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas dalam menangani kasus tersebut.

"Kami berharap pihak kepolisian secepatnya mengusut tuntas kasus ini agar ada keadilan bagi mereka,” terang Saepul.

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang, Ipda Rita Zahara, membenarkan adanya laporan pelecehan seksual terhadap santriwati.

Pihaknya akan mendalami terlebih dahulu mengenai pelaporan pelecehan seksual tersebut.

“Iya benar, semalam korban baru datang. Sudah kita mintai keterangan, nanti hasilnya kami sampaikan," kata Rita.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar