Saksi Ini Dibayar Rp 580 Juta di Proyek Kemnaker, Ini Kerjaannya
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta
Dewa mengatakan dirinya bekerja sebagai supporting untuk Direktur PT Adi Inti Mandiri (AIM) selaku pemenang lelang pengadaan proyek sistem proteksi TKI di Kemnaker. Dia mengatakan dirinya bekerja untuk PT AIM atas kesepakatan secara lisan.
"Terkait dengan Saudara mengatakan bekerja, saya sudah katakan di awal Saudara bukan pegawai negeri sipil?" tanya jaksa dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).
"Betul," jawab Dewa.
"Saudara bukan pegawai daripada PT AIM?" tanya jaksa.
"Betul," jawab Dewa.
"Apa status Saudara?" tanya jaksa.
"PT AIM lisan mengatakan ke saya, saya pegang lisan itu," jawab Dewa.
Dewa mengatakan tak ada kesepakatan secara tertulis atas pengangkatan dirinya sebagai supporting PT AIM. Dia juga mengatakan tak ada surat keputusan (SK) pengangkatan pekerjaannya tersebut.
"Apakah terkait dengan hal ini Saksi diangkat oleh pejabat yang berwenang?" tanya jaksa.
"Tidak," jawab Dewa.
Dewa mengatakan dirinya juga tak punya sertifikat keahlian. Dia bekerja sebagai supporting pengadaan proyek sistem proteksi TKI setelah PT AIM memenangkan lelang proyek tersebut.
"Apakah mempunyai suatu pengalaman atau suatu, apakah memang bidang Saudara dalam pengadaan, ini kan IT ya, teknologi?" tanya jaksa.
"Tidak," jawab Dewa.
"Saudara memiliki suatu kemampuan untuk proses pengadaan? Bagaimana prosesnya?" cecar jaksa.
"Tidak," jawab Dewa.
Dia mengaku tak tahu mengapa ditunjuk sebagai supporting di PT AIM. Dia mengatakan Reyna Usman, salah satu terdakwa dalam kasus ini, yang menyampaikan bahwa dia menjadi supporting untuk PT AIM selaku pemenang lelang proyek sistem proteksi TKI.
Dewa juga mengaku tak terlibat secara langsung dalam proses pengerjaan proyek sistem proteksi TKI. Dia mengaku hanya bertugas melakukan koordinasi di PT AIM. Pekerjaannya hanya mengingatkan orang-orang yang bekerja di proyek itu.
"Pada saat itu, Saudara kan sebagai supporting membantu koordinasi. Koordinasi yang bagaimana bisa dijelaskan?" tanya jaksa dikutip Detik
"Koordinasi ini pada saat lelang berjalan, misalkan lelang mulai, rapat upload legalitas, saya mengkoodinasikan sama teman-teman AIM, `Ayo upload-nya tanggal sekian jangan lupa, legalitasnya`. Kemudian setelah upload legalitas ada pemeriksaan legalitas, pada saat itu kan manual masih, panggil ke kantor, Kemnaker, pemeriksaan legalitas. `Bahwa tanggal sekian ada pemeriksaan legalitas, tolong disiapkan atur segala macam`," jawab Dewa.
Komentar