Bukan Hamas-Hizbullah, Serangan Houthi Ini Sukses Tembus Tel Aviv

Sabtu, 20/07/2024 12:08 WIB
Kelompok Houthi Yaman. (Foto: Arabnews).

Kelompok Houthi Yaman. (Foto: Arabnews).

Jakarta, law-justice.co - Israel dikejutkan oleh ledakan di ibu kota Tel Aviv yang belakangan diketahui serangan drone pada Jumat (19/7/2024). Bukan Hamas ataupun Hizbullah yang mengirimkan serangan tersebut melainkan kelompok Houthi di Yaman.

Kelompok yang didukung Iran tersebut mengatakan telah mengirim drone, menyebabkan satu orang tewas dan melukai empat orang.

"Pasukan UAV (drone) mereka menyerang salah satu target penting di wilayah pendudukan Jaffa, wilayah yang sekarang disebut Tel Aviv Israel," kata mereka dalam sebuah pernyataan dimuat AFP, dikutip Sabtu (20/7/2024).

Hal ini menjadi pukulan besar baru bagi Israel setelah kecolongan pada Oktober 2023. Hamas menyerang Negeri Zionis kala itu karena pendudukan yang selama ini dilakukan Israel di wilayah Palestina dan membuat pemerintahan PM Benjamin Netanyahu mengumumkan perang Gaza.

Kelompok Houthi sendiri dikenal telah melakukan puluhan serangan terhadap kapal-kapal Laut Merah. Ini juga dilakukan untuk menunjukkan dukungan bagi warga Palestina selama perang Gaza.

Sementara itu, militer Israel mengatakan penyelidikan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh "jatuhnya sasaran udara" yang "tidak memicu bunyi alarm". Dikatakan bahwa patroli udara telah ditingkatkan.

Ini menjadi serangan pertama yang menimbulkan korban jiwa di Tel Aviv sejak serangan roket yang diluncurkan dari Gaza melukai satu orang pada tanggal 26 Mei. Ratusan roket ditembakkan ke Tel Aviv dalam serangan tanggal 7 Oktober yang memicu perang tersebut tetapi sebagian besar dicegat.

Sebelumnya, polisi Israel mengatakan mereka menerima ratusan laporan sekitar pukul 03.00 mengenai "ledakan kuat". Ledakan itu menghantam sebuah gedung di jalan dekat gedung Kedutaan Besar AS di Israel, membuat jendela-jendela pecah.

"Selama penggeledahan, seorang pria berusia lima puluhan ditemukan tewas di apartemennya dengan luka-luka akibat pecahan peluru, kata polisi.

"Layanan medis darurat Magen David Adom mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka merawat seorang pria dan seorang wanita yang terluka di rumah mereka, dan dua lainnya terluka di jalan. Keempatnya dibawa ke rumah sakit dengan luka yang relatif ringan," katanya.

"Itu mungkin ledakan udara... Kami sangat beruntung," kata Peretz Amar, komandan polisi Tel Aviv, seraya menambahkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung.

Saat kejadian, seorang warga Tel Aviv mengatakan kepada AFP bahwa dia terbangun karena ledakan tersebut. Menurutnya "semuanya berguncang".

Polisi meminta warga untuk menghormati instruksi keselamatan dan tidak mendekati atau menyentuh puing-puing atau pecahan peluru yang mungkin mengandung bahan peledak. Pemadam kebakaran sempat mengatakan kemungkinan ledakan terjadi karena drone.

(Yudi Rachman\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar