AS Khawatir Perang Israel-Hizbullah Bakal Bikin Iron Dome Kewalahan

Jum'at, 21/06/2024 19:04 WIB
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah (Foto: Press TV)

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah (Foto: Press TV)

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah pejabat Amerika Serikat cemas perang antara Israel dan kelompok milisi di Lebanon, Hizbullah, bakal membuat Iron Dome Israel kewalahan.

Tiga pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa Hizbullah kemungkinan akan meluncurkan rentetan serangan udara dan membuat sistem pertahanan Israel kelimpungan.

"Kami menilai bahwa setidaknya beberapa [baterai Iron Dome] akan kewalahan [merespons serangan Hizbullah]," kata seorang pejabat administrasi senior, seperti dikutip CNN.

Pasalnya, selama beberapa tahun belakangan, Hizbullah telah menimbun amunisi dan rudal-rudal presisi dari Iran.

Awal bulan ini, Hizbullah bahkan merilis sebuah video yang menunjukkan serangan drone mereka sukses menghantam dan merusak baterai Iron Dome di pangkalan militer utara Israel.

Para pejabat telah menyampaikan kekhawatiran ini kepada Negeri Zionis. Namun, Israel hanya menyatakan pihaknya berencana mengalihkan prajurit dari selatan Jalur Gaza ke utara negaranya untuk bersiap atas segala kemungkinan perang dengan Hizbullah.

Meski begitu, para pejabat Israel percaya bahwa Iron Dome bisa jadi sangat rentan akibat serangan Hizbullah.

Iron Dome merupakan sistem pertahanan paling canggih di Israel. Alat ini menghabiskan biaya sebesar 2,9 miliar USD dari kocek AS dan Israel.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebut Iron Dome 95,6 persen sukses menyerang target yang diluncurkan oleh Jihad Islam tahun lalu.

Dengan demikian, jika Hizbullah menghujani pertahanan udara Israel saat ini, Iron Dome berpotensi lumpuh dan membahayakan militer maupun warga sipil.

Sejumlah jenderal top Israel dikabarkan telah menyepakati rencana perang dengan Hizbullah setelah lebih dari delapan bulan perbatasan kedua negara memanas.

"Rencana operasi serangan ofensif di Lebanon telah disetujui," demikian pernyataan IDF, dikutip Times of Israel, Selasa (18/6).

Menurut pejabat senior AS, perang Israel dan Hizbullah sangat mungkin pecah mengingat panasnya situasi di perbatasan kedua negara. Selain itu, mandeknya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel juga disebut telah menambah ketegangan di antara keduanya.

Pejabat AS menilai jika Israel dan Hizbullah benar-benar berperang, maka dampaknya akan sangat besar.

Hizbullah memiliki gudang roket, rudal, dan drone yang secara eksponensial lebih besar, lebih canggih, dan lebih merusak daripada Hamas, yang saat ini diserang Israel.

Sebagian besar merupakan roket jarak pendek, namun beberapa mampu mencapai jauh ke Israel dengan kemampuan presisi.

IDF memperkirakan bahwa milisi Lebanon tersebut memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal, termasuk ribuan amunisi presisi.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar