Keluarga Korban Lion Air di Perairan Karawang Tuntut Boeing Rp406 T

Jum'at, 21/06/2024 10:37 WIB
Pesawat Lion Air Boeing 737-800NG. (Dokumentasi Rahmad Dwi Putra).

Pesawat Lion Air Boeing 737-800NG. (Dokumentasi Rahmad Dwi Putra).

Jakarta, law-justice.co - CEO Boeing, Dave Calhoun meminta maaf kepada keluarga korban dari dua kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX, salah satunya Lion Air, dalam sidang dengar pendapat pada Selasa (18/6/2024).

Terkait hal itu, keluarga korban menganggap tragedi itu tidak bisa diselesaikan dengan meminta maaf saja.

Para keluarga korban dari Lion Air (jatuh pada 2018) dan Ethiopian Airlines (jatuh pada 2019) menuntut produsen pesawat raksasa itu karena melakukan `kejahatan korporasi paling mematikan dalam sejarah Amerika Serikat (AS)`.

Mereka juga meminta Departemen Kehakiman untuk mendenda perusahaan tersebut sebesar USD 24 miliar (sekitar Rp 406 triliun) yang dapat dihadapi dalam persidangan pidana.

Keluarga korban menulis surat kepada Departemen Kehakiman untuk meminta denda karena pemerintah AS mempertimbangkan tuntutan pidana terhadap Boeing.

Bulan lalu, Departemen Kehakiman mengatakan bahwa serangkaian pelanggaran dan kecelakaan keselamatan yang dilakukan Boeing baru-baru ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian pada 2021.

Jadi terdapat celah perusahaan tersebut menghindari tuntutan atas kecelakaan 737 Max pada maskapai Lion Air di Indonesia dan di Ethiopian Airlines dengan total korban tewas 346 orang.

Surat setebal 32 halaman pun mewakili jeritan keluarga korban jatuhnya Boeing 734 Max di Indonesia dan Ethiopia. Mereka ingin para petinggi Boeing bertanggungjawab atas kelalaian keselamatan perusahaan mereka.

"Tindakan yang tepat saat ini adalah penuntutan pidana yang agresif terhadap Boeing, termasuk pengadilan juri yang cepat dan penuntutan pidana terhadap pejabat perusahaan yang bertanggung jawab, termasuk mantan CEO Dennis Muilenburg," tulis pengacara keluarga tersebut.

"Karena waktu sangat penting untuk menghindari habisnya undang-undang pembatasan, Departemen harus segera memulai penuntutan ini," tulis mereka yang dikirim oleh Paul Cassell, seorang pengacara yang mewakili keluarga korban.

Surat tersebut juga meminta Departemen Kehakiman untuk membentuk lembaga pemantau independen untuk mengawasi langkah-langkah keselamatan Boeing dan mengarahkannya dalam upaya meningkatkan kualitasnya.

CEO Boeing minta maaf

CEO Boeing Dave Calhoun meminta maaf kepada keluarga korban dari dua kecelakaan pesawat Boeing 737 MAX pada Selasa (18/6). Dia menyampaikan permohonan maaf tersebut dalam sidang dengar pendapat dengan Sub-Komite Permanen untuk Investigasi di Komite Keamanan Dalam Negeri Senat Amerika Serikat (AS).

Calhoun berdiri dan menyampaikan di hadapan para keluarga korban yang hadir dalam acara itu. Sebagian keluarga korban itu memegang foto-foto keluarga mereka yang jadi korban jatuhnya pesawat Boeing pada tahun 2018 dan 2019.

"Saya meminta maaf atas kesedihan yang telah kami timbulkan, dan saya ingin Anda tahu bahwa kami berkomitmen penuh untuk mengenang (para korban)," kata Calhoun.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar