Lettu Eko Diduga Bunuh Diri Akibat Utang Judi Online Rp819 Juta

Senin, 20/05/2024 21:16 WIB
Presiden Jokowi bersama pasukan khusus TNI AL, Korps Marinir (Foto: Media Rakyat 99)

Presiden Jokowi bersama pasukan khusus TNI AL, Korps Marinir (Foto: Media Rakyat 99)

Jakarta, law-justice.co - Anggota TNI AL Lettu Eko Damara yang bunuh diri di Yahukimo, Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu, disebut terlilit utang hingga Rp819 juta. Persoalan itu diduga pemicu Eko bunuh diri.

Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) Endi Supardi menjelaskan utang itu di antaranya dari rekan sesama dokter, dari rekan di satgas, warung di daerah operasi hingga dari bank. Salah satunya, uang-uang itu diduga digunakan untuk judi online.

"Artinya beliau tidak sanggup untuk mengembalikan, karena pinjam uang juga sempat mengelabui dinas. Alasannya pinjam uang untuk menutup yang di satuan sebelumnya, ternyata tidak dibayarkan juga," kata Endi dalam konferensi pers di Mako Marinir, Senin (20/5).

"Akhirnya uang tidak berbentuk barang, di satgas tidak beli apa apa, di keluarga juga tidak menerima apa-apa, digunakan untuk judi online. Harapannya tugas di sana bisa mengembalikan uang, ternyata tidak, waktu semakin habis, sehingga mengambil langkah seperti ini," imbuh dia.

Lebih lanjut Endi mengatakan dari pemeriksaan digital forensik di handphone Eko, didapati riwayat download aplikasi judi online.

"Download judi online, jadi nyambung kenapa yang bersangkutan bunuh diri. Jadi kalau saya lihat pesan yang disampaikan, Satgas ini tiga minggu lagi kembali, beliau ketakutan dengan keadaan karena harus mengembalikan, sementara belum siap," ungkapnya.

Selain itu, Endi menyebut dari pemeriksaan digital forensik, di handphone Eko ditemukan banyak riwayat pencarian `bagaimana cara mati dengan cepat`.

"Beliau sudah mempelajari bagaimana belajar mati, mati cepat, mati tidak terasa, dari `googling` yang ada. Sekali lagi, kami sebenarnya tidak ingin menyampaikan seperti ini, tapi supaya berita ini tidak simpang siur, karena seolah-olah Marinir kok diam saja," ungkap Endi.

Sebelumnya keluarga korban merasa ada yang janggal dengan kematian Eko. Paman Abdul Sattar mengatakan korban awalnya dilaporkan tewas di dalam kamar mandi. Menurut informasi yang diterima pihak keluarga, Eko tewas bunuh diri dengan luka tembakan di bagian kepala.

"Kita menerima telepon bahwa almarhum Lettu Laut dr Eko Damara itu dinyatakan meninggal, ditemukan di kamar mandi dengan luka tembak di kepala. Kemudian ditanyakan keluarga apa penyebabnya, siapa yang nembak, kata mereka nanti diinformasikan setelah sampai di rumah duka ," kata Abdul dikutip detik.com, Senin 20 Mei 2024.

Abdul mengatakan setelah kejadian itu, jasad dr Eko langsung dimandikan dan dikafankan. Kemudian, jasad Lettu Eko diberangkatkan dari Papua dan tiba di Stabat, Kabupaten Langkat, pada Senin, 29 April 2024.

"Nah hari itu juga diinformasikan, jenazah setelah dimandikan, dikafankan, terus diberangkatkan. Itu dievakuasi dari lokasi menggunakan helikopter terus dibawalah, sampai di rumah duka sekitar jam 3 sore tanggal 29 April 2024," sebutnya.

Pihak keluarga sudah curiga dengan kematian Eko. Alhasil, setelah jasad tiba, keluarga membuka kain kafan korban dan menemukan sejumlah luka lebam di tubuh Eko. 

Selain itu, ada juga bekas sundutan rokok di bagian punggung. Dalam konferensi pers hari ini, Korps Marinir menegaskan berdasar hasil investigasi, Eko memang bunuh diri menembak kepala dengan senjata SS2-VI.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar