Ketua HIMPUH Minta Masyarakat Waspada Tawaran Visa Haji Palsu
Ilustrasi: Jamaah Haji Indonesia. (ist)
Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (HIMPUH), Muhammad Firman Taufik, mengimbau calon jemaah haji 2024 atau 1445 Hijriah untuk berhati-hati dengan penawaran visa palsu untuk ibadah haji.
"Kalau dari HIMPUH, imbauan saja karena masyarakat banyak yang terprovokasi iklan berangkat haji dengan visa ini atau itu. Imbauan kami hati-hati pilih penyelenggara, dan betul-betul dipelajari visa apa sih yang dipakai," ujar Firman di sela kegiatan manasik haji Tibi Tours di Sentul, Jawa Barat, Minggu (19/5).
Firman mengatakan calon jemaah haji harus benar-benar waspada dan memeriksa secara teliti tawaran dari pihak penyelenggara. Pasalnya, penyalahgunaan visa untuk menjalani haji bisa membuat calon jemaah dideportasi pemerintah Saudi.
"Karena sekarang dipukul rata. Kan yang resmi dari sisi pemerintah Saudi dan Indonesia cuma visa kuota dan furoda atau mujamalah. Semua jenis tipe visa yang bisa keluar sekarang dipukul rata jadi furoda, itu yang bahaya. Karena beredar visa amil untuk pekerja, visa untuk turis, ada visa ziarah, itu dibilang visa furoda oleh oknum."
"Betul visanya keluar, tapi handicap-nya banyak. Di sini tertahan, di Arafah tertahan, potensi dideportasinya besar sekali. Potensi tidak bisa masuk Arafah besar sekali, jadi harus hati-hati," jelas Firman.
Lebih lanjut Firman menjelaskan dari kuota haji plus tahun ini sebanyak 27.680, HIMPUH memiliki kuota hampir 13 ribu dari 11 asosiasi. Firman juga mengungkap sistem pengajuan visa haji yang baru.
"Sistem yang baru adalah, kalau dulu dalam proses visa haji itu yang dilakukan pertama bikin kontrak dengan hotel baik di Mekkah atau Madinah, kemudian kontrak dengan perusahaan transportasi, tiga ini yang inti. Dulunya untuk visa hanya dua ini yang dipakai, cukup dengan kontrak [hotel di] Mekkah, kontrak [hotel di] Madinah, kontrak transportasinya paralel, langsung keluar visa."
"Kalau sekarang tanpa [kontrak] transportasinya tidak bisa keluar. Kemudian juga ditanya `Kamu ada di mana posisinya?` dan itu benar-benar dilihat betul. Sehingga kalau empat ini tidak terpenuhi, visanya tidak bisa keluar. Itu yang paling baru di tahun ini. Kalau dulu lebih mudah dan tidak banyak mandatory," kata Firman menambahkan.
Terkait kondisi cuaca di Arab Saudi yang diprediksi bisa mencapai 50 derajat celsius selama pelaksanaan haji tahun ini, Firman meminta calon jemaah haji untuk mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.
"Tips-tips, normallah. Kalau tips menghadapi panas paling penahan panas seperti spray, payung, lip balm, banyak minum," jelas Firman.***
Komentar