Sri Mulyani Beberkan APBN Prabowo: Ada Dana Prioritas Rp1.906 T

Senin, 20/05/2024 15:26 WIB
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. (Foto: istimewa)

Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani. (Foto: istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah membacakan rancangan awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk tahun anggaran 2025. Pada tahun itu, pelaksanaan anggaran akan dilaksanakan oleh pemerintahan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.

Pembacaan rancangan awal APBN 2025 itu Sri Mulyani lakukan dalam Rapat Paripurna DPR RI Ke-17 Masa Persidangan V Tahun Sidang 2023-2024, dengan agenda Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal RAPBN Tahun Anggaran 2025, Senin, 20 Mei 2024.

"Kita terus berkomunikasi dengan dengan tim maupun orang-orang yang ditunjuk oleh Pak Prabowo. Sehingga apa yang kita tuangkan akan bisa sedapat mungkin memasukkan seluruh aspirasi sehingga pemerintah baru programnya dan prioritas pembangunannya tetap bisa berjalan tanpa harus menunggu waktu," kata Sri Mulyani saat ditemui seusai Rapat Paripurna di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (20/5/2024).

Sri Mulyani mengatakan, dalam RAPBN 2025 telah dirancang belanja untuk program prioritas pemerintahan mendatang, di antaranya terkait dengan pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta perlindungan sosial. Total nilai anggaran untuk empat program prioritas itu sekitar Rp 1.906,4 triliun.

Dari sisi program pembangunan infrastruktur, Sri Mulyani katakan perlu dilanjutkan untuk mendukung percepatan transformasi ekonomi dan sosial melalui penguatan infrastruktur konektivitas, energi, pangan, digital, serta melanjutkan pembangunan IKN.

"Melalui infrastruktur yang memadai diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi, daya saing, efisiensi sistem logistik, dan mendorong mobilitas serta produktivitas. Untuk mendukung penguatan infrastruktur tersebut, anggaran infrastruktur pada tahun 2025 berkisar Rp 404,2 triliun sampai dengan. Rp 433,9 triliun," ucap Sri Mulyani.

Sementara itu, untuk belanja prioritas program pendidikan, akan diarahkan untuk merealisasikan pendidikan yang bermutu dan berdaya saing ditempuh melalui beberapa program unggulan, antara lain peningkatan gizi anak sekolah, penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan angka partisipasi kasar PAUD dan Perguruan Tinggi, penguatan kualitas tenaga pengajar, serta penguatan vokasional.

"Berbagai program unggulan tersebut diharapkan dapat meningkatkan akses, kualitas, dan dapat menyelaraskan pendidikan dengan kebutuhan dunia usaha atau link and match. Untuk mendukung penguatan mutu pendidikan tersebut anggaran pendidikan pada tahun 2025 diperkirakan berkisar Rp 708,2 triliun sampai dengan Rp 741,7 triliun," ungkapnya dilansir dari CNBC Indonesia.

Adapun belanja prioritas program kesehatan, diarahkan untuk mewujudkan kesehatan yang berkualitas dilakukan dengan mendorong efektivitas program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga dapat meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas dan meningkatkan financial protection bagi masyarakat.

"Di sisi lain, anggaran kesehatan juga diarahkan untuk akselerasi penurunan stunting dan kasus penyakit menular, penguatan fasilitas kesehatan, serta penambahan bantuan gizi bagi balita dan ibu hamil. Untuk mendukung kualitas kesehatan tersebut, anggaran kesehatan tahun 2025 diperkirakan berkisar Rp 191,5 triliun hingga Rp 217,8 triliun," tegas Sri Mulyani.

Terakhir, belanja prioritas untuk program perlindungan sosial diarahkan upaya mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan antardaerah. Belanja ini akan ditempuh melalui beberapa program unggulan dengan penguatan perlinsos pemberdayaan dan penguatan perlinsos sepanjang hayat.

Perinsos pemberdayaan dan perlinsos sepanjang hayat ini menurut Sri Mulyani dapat mempercepat graduasi pengentasan kemiskinan, peningkatan akses pembiayaan untuk rumah layak huni dan terjangkau, mendorong petani makmur, nelayan sejahtera, termasuk mempercepat desa mandiri.

"Melalui berbagai program unggulan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas perlinsos dalam mengurangi beban kebutuhan pokok, meningkatkan pendapatan, serta memutus rantai kemiskinan dan mengurangi ketimpangan. Anggaran Perlinsos pada tahun 2025 berkisar Rp 496,9 triliun sampai dengan Rp 513,0 triliun," ujar SriMulyani.***

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar