Jokowi Ingin Jumpa Mega, PDI Perjuangan: Ketemu Anak Ranting Dulu

Sabtu, 13/04/2024 08:25 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto. (ist)

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto. (ist)

law-justice.co - Rumor keinginan Presiden Joko Widodo untuk berjumpa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarno Putri direspon oleh petinggi partai. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa langsung bertemu dengan Megawati Soekarnoputri, melainkan bertemu dengan anak ranting terlebih dulu.

Menurut Hasto, hal itu merupakan usulan dari anak ranting PDI-Perjuangan. Itu diungkapkan Hasto setelah ditanya apakah Presiden Jokowi sudah sowan ke Megawati hingga hari ketiga Lebaran 2024. "Tapi dalam konteks terkait dengan Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan `sebentar dulu, biar bertemu dengan anak ranting dulu`," kata Hasto di kediaman Megawati, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (12/4/2024) sebagaimana dikutip Kompas.

Hasto mengatakan, usulan dari anak ranting itu masuk akal karena mereka yang menjadi benteng dari Megawati di PDI-P. Oleh karenanya, jika Presiden Jokowi ingin membuka komunikasi harus melalui anak ranting terlebih dulu. "Karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri," ujar Hasto.

Lebih lanjut, Hasto menyinggung soal begitu banyak penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power dalam pelaksaaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.  Dia bahkan menyayangkan bahwa dugaan penyalahgunaan kekuasasan itu dilakukan oleh Presiden Jokowi.

Padahal, menurut Hasto, PDI-P begitu berharap Pilpres 2024 menjadi warisan atau legacy Presiden Jokowi menjelang akhir masa jabatannya. "Tapi ternyata justru merupakan puncak dari abuse of power dari presiden. Dan kemudian terjadi akibat nepotisme kepentingan untuk memperpanjang kekuasaan itu. Sehingga anak ranting, ranting, justru yang jadi benteng Ibu Mega agar tetap kokoh berdiri di dalam pengabdian mengawal demokrasi itu," katanya.

Diberitakan sebelumnya, pertemuan antara Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri disebut menunggu waktu yang tepat. Hal itu diungkapkan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana melalui keterangan pers, Jumat.

"Terkait silaturahmi (Presiden Jokowi) dengan Ibu Megawati, sedang dicarikan waktu yang tepat," ujar Ari. "Lagi pula ini masih bulan Syawal. Bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi," katanya lagi. Menurut Ari, pada prinsipnya Presiden Jokowi tidak pernah membatasi diri untuk bertemu dengan siapa pun, terutama tokoh bangsa. "Presiden sangat terbuka bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa," ujarnya.
 

(Bandot DM\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar