Rocky Gerung Sebut PDI Perjuangan Merusak Indonesia, Ini Sebabnya

Kamis, 04/04/2024 06:36 WIB
Menurut Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI-P, partai ini bisa mencapai usia 51 tahun hari ini karena besarnya kekuatan rakyat, bukan karena presiden ataupun menteri sekalipun diucapkan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu (10/1/2024). HUT ke-51 PDIP mengusung tema Satyam Eva Jayate yang berarti kebenaran pasti menang. PDIP menggelar HUT kali ini dengan sederhana dan hanya mengundang 51 tamu undangan VVIP untuk hadir di ruang utama. Robinsar Naing

Menurut Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI-P, partai ini bisa mencapai usia 51 tahun hari ini karena besarnya kekuatan rakyat, bukan karena presiden ataupun menteri sekalipun diucapkan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Rabu (10/1/2024). HUT ke-51 PDIP mengusung tema Satyam Eva Jayate yang berarti kebenaran pasti menang. PDIP menggelar HUT kali ini dengan sederhana dan hanya mengundang 51 tamu undangan VVIP untuk hadir di ruang utama. Robinsar Naing

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung menyatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merusak Indonesia jika tidak mempersoalkan atau mengadili Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai perusak demokrasi.

Oleh sebab itu menurut dia, PDIP seharusnya mempersoalkan Jokowi, yang masih merupakan kader, sebagai perusak demokrasi, yang juga telah merusak partai berlambang banteng itu.

"Kemarin kita masih seolah-olah menganggap bahwa Jokowi merusak PDIP dan karena itu kita anggap harusnya PDIP mempersoalkan atau mengadili Jokowi sebagai perusak demokrasi," ucapnya.

"Tapi kalau PDIP tidak mau mempersoalkan Jokowi itu artinya PDIP merusak Indonesia, Jokowi merusak PDIP, PDIP merusak Indonesia, kan itu logika politiknya," imbuhnya, dikutip populis.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Selasa (2/4).

Sementara itu pada Mei 2023, pengamat politik dari Universitas Andalas, Najmuddin Rasul, mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah merusak demokrasi dengan terang-terangan ikut cawe-cawe politik jelang Pilpres 2024.

Menurut Najmuddin, sebagai seorang presiden yang merupakan kepala pemerintahan, Jokowi haruslah netral dan memastikan penyelenggaraan pemilu berjalan damai.

"Keputusan Jokowi untuk melakukan cawe-cawe dalam penyelenggaraan pesta demokrasi bisa berdampak negatif pada iklim demokrasi. Pak Jokowi nggak usah khawatir terhadap pelaksanaan Pilpres. Kita sudah membentuk lembaga penyelenggara KPU, lembaga pengawas Bawaslu dan peradilan pemilu DKPP yang akan melaksanakan helat demokrasi," kata Najmuddin, Selasa (30/5/2023), dikutip dari Republika.

Najmuddin menduga ada semacam ketakutan Jokowi pada purnatugas Presiden. Menurut dia, bisa saja ketakutan tidak berlanjutnya pembangunan proyek-proyek strategis yang ia lakukan selama memerintah, seperti IKN, KCJB, bandara, dan lain-lain.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar