Simak Deretan Rekomendasi Saham yang Diprediksi Raih Cuan Pekan Ini
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)
Jakarta, law-justice.co - Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 44,54 poin atau minus 0,61 persen ke level 7.295.
Investor tercatat melakukan transaksi Rp9,66 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,26 miliar saham.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat hanya sekali, sementara empat hari sisinya melemah. Tak heran, performa indeks pun melemah 0,55 persen.
Meski begitu, Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode tanggal 19 sampai dengan 23 Februari 2024 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.
Tercatat kapitalisasi pasar bursa turun 0,27 persen dari Rp11.603,01 triliun menjadi Rp11.572,22 triliun pada pekan lalu. Sementara, rata-rata volume transaksi harian mengalami turun 13,08 persen dari 17,72 miliar menjadi 15,40 miliar lembar saham.
Perubahan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian, yakni sebesar 2,01 persen dari 1.294.615 kali transaksi menjadi 1.268.643 kali transaksi. Adapun rata-rata nilai transaksi harian juga turun 26,56 persen dari Rp13,82 triliun menjadi Rp10,15 triliun.
"Investor asing pada hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,05 triliun dan sepanjang tahun. Pada 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp21,08 triliun," kata Kautsar seperti dikutip dari situs IDX, Jumat (23/2).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Pengamat pasar modal Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi melihat indeks saham akan bergerak terbatas cenderung sideways dalam rentang support 7.220 dan resistance 7.377, dengan indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD) menunjukkan penguatan yang mulai terbatas.
"IHSG masih tertahan di area supply 7.278-7.377 yang terbentuk sejak April 2022, meski demikian saat ini masih bertahan di atas MA20/7.250," ujarnya seperti melansir cnnindonesia.com, Minggu (25/2).
Untuk sentimen dari dalam negeri, Oktavianus melihat rilis data inflasi Februari 2024 yang diperkirakan naik di level 2,56 persen (year on year/yoy) akan direspons positif oleh pasar. Pasalnya, inflasi masih dalam target Bank Indonesia (BI).
Ia berpandangan di tengah kenaikan beberapa harga pangan sejak akhir 2023, inflasi itu menunjukkan tidak mempengaruhi signifikan terhadap daya beli masyarakat.
"Dan ini akan cenderung direspons positif oleh pasar," jelasnya.
Sementara untuk sentimen dari luar negeri, Oktavianus berpandangan terkontraksinya industri manufaktur negara-negara besar akan semakin menekan perlambatan ekonomi di tahun ini.
Sehingga, lanjutnya, hal ini masih akan cenderung direspons negatif oleh pasar.
"Untuk pekan depan, investor dapat menunggu konfirmasi IHSG bertahan di atas support MA20/7.250, maka dapat terbuka peluang penguatan. Sebaliknya, jika breakdown maka koreksi masih akan berlanjut," tuturnya.
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.
Pertama, saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk atau IMAS yang ditutup menguat 16,19 persen ke posisi 1.615 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi IMAS dapat menyentuh level 1.815 pada pekan ini.
Kedua, saham PT Pertamina Geothermal Energy atau PGEO yang ditutup menguat 2,51 persen ke posisi 1.225 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi PGEO dapat menyentuh level 1.340 pada pekan ini.
Ketiga, saham Aneka Tambang atau ANTM yang ditutup menguat 0,32 persen ke posisi 1.550 pekan lalu. Oktavianus pun memproyeksi ANTM dapat menyentuh level 1.670 pada pekan ini.
Senada, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana juga memproyeksi IHSG masih rawan bergerak terkoreksi dengan support 7.234 dan resistance 7.370.
"Kami perkirakan, pada pekan depan akan dipengaruhi oleh adanya rilis data ekonomi dari AS seperti GDP (gross domestic product) dan personal income," ujar dia.
Kemudian dia juga melihat rilis data inflasi Indonesia akan turut mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini.
Dia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan, yakni Erajaya Swasembada atau ERAA yang menguat 7,24 persen ke posisi 474 pekan lalu. Dia memproyeksi ERAA dapat menyentuh level 500 pekan ini.
Selanjutnya, Herditya juga merekomendasikan saham Bank Rakyat Indonesia atau BBRI yang ditutup di level 6.125 pekan lalu. Dia memproyeksi BBRI dapat menyentuh level 6.250 pada pekan ini.
Terakhir, Herditya juga merekomendasikan saham PT Blue Bird Tbk atau BIRD yang ditutup menguat 2,85 persen di level 1.805 pekan lalu. Dia memproyeksi BIRD dapat menyentuh level 1.875 pada pekan ini.
Komentar