Parlemen Negara dan Lembaga Asing Pantau Pemilu 2024 di Bali
Total 2.068 kotak suara telah dirakit dan akan diisi surat suara, tinta, dan lain-lain untuk didistribusikan ke 517 TPS setiap kelurahan. Kotak suara yang sudah dirakit terlebih dahulu ditempatkan di GOR Otista dengan penjagaan petugas gabungan untuk selanjutnya didistribusikan ke masing-masing Kelurahan. Robinsar Nainggolan
Jakarta, law-justice.co - Perwakilan 18 parlemen negara-negara tetangga dan tiga lembaga asing akan memantau jalannya pencoblosan pemilihan umum (Pemilu) 2024 Indonesia di Bali, Rabu 14 Februari 2024.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyatakan Pulau Bali akan menjadi lokasi Election Visit Program (EVP) 2024 oleh wakil-wakil dari 18 parlemen negara sahabat dan tiga organisasi internasional saat pencoblosan Pemilu 2024.
"Kalangan parlemen negara sahabat mengunjungi Bali dan menyaksikan langsung jalannya pemilihan umum di Bali," jelas Sekda Dewa Indra dalam keterangan tertulisnya, Selasa 13 Februari 2024.
Dewa Made Indra melanjutkan, para pemantau pastinya akan memperoleh pengalaman dan situasi yang berbeda dengan negara lain dalam prosesi pemilihan umum serta tata cara masyarakat berdemokrasi.
"Ada karakter yang berbeda dalam pemilu dua hari lagi. Akan sangat kompleks karena ada pemilihan Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten dan Kota. Ini hal spesifik dan jarang di negara-negara lain," imbuhnya dikutip dari CNN Indonesia.
Dewa Made Indra juga mengungkapkan, secara umum pemilu di Bali sudah disiapkan dengan baik dan akan melibatkan seluruh pihak yang berwenang guna menyukseskan gelaran politik lima tahunan tersebut di Pulau Dewata.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar mengatakan dipilihnya Bali sebagai tempat observasi pemilu 2024 karena Bali dianggap melambangkan kekayaan warisan budaya Indonesia dan semangat persatuan yang mendasari prinsip-prinsip demokrasi yang kita junjung tinggi.
"Bali itu simbol harmoni dan respek dalam kehidupan sehari-hari. Dan di Bali, pemilu dirayakan dengan sukacita dan bersinergi dengan kreativitas terutama oleh anak muda," jelas Dewa Made Indra.
Ajang EVP 2024 diharapkan pula sebagai upaya mempererat kerjasama bilateral dan multilateral antara Indonesia dengan negara-negara sahabat.
"Kita jadikan acara ini sebagai tonggak positif dalam membangun demokrasi yang kuat, inklusif, serta mendukung kemajuan ekonomi dan pariwisata di Bali," ujarnya.
Program EVP merupakan hasil kesepakatan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Parlemen bahwa setiap negara yang sedang melaksanakan pemilu agar mengundang anggota AIPA Parlemen ASEAN untuk menjadi observer pemilu.
Para pemantau ini nantinya akan meninjau langsung proses pemungutan dan penghitungan suara di tiga lokasi di Provinsi Bali, yaitu di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, di kawasan Jimbaran dan di kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Kabupaten Badung, Bali.***
Komentar