Ratusan TPS di Demak Terendam Banjir, Potensi Pemungutan Suara Susulan
Banjir Demak dan Kudus. (Tribun).
Jakarta, law-justice.co - Komisi Pemilihan Umum Jawa Tengah (KPU Jateng) secara resmi mengusulkan kepada KPU RI agar digelar pemungutan suara susulan di Demak karena daerah tersebut masih dilanda banjir hingga Selasa (13/2) atau satu hari (H-1) menjelang pencoblosan Pemilu 2024.
Ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono menyebut sebanyak 183 Tempat Pemungutan Suara (TPS) terdampak banjir tersebut, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pemungutan suara pada Rabu (14/2).
"Kalau yang terdampak langsung itu kan 123 TPS, kemudian yang tidak terdampak 60 TPS," kata Handi sebagaimana disiarkan CNN Indonesia TV.
"Tapi yang tidak terdampak pun karena menjadi tempat lokasi pengungsian, kemudian kita rekomendasikan untuk dijadikan pemungutan suara susulan," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua KPU RI Hasyim Asy`ari mengaku sudah mendapat laporan kondisi di Demak. KPU akan menentukan nasib pencoblosan di daerah tersebut hari ini.
"Sudah ada laporan dari KPU Demak dan juga provinsi Jawa Tengah kepada kami, berapa desa yang masih tergenang air dan kemungkinan untuk bisa surut itu sampai dengan 14 Februari masih dipantau terus," kata Hasyim dalam konferensi pers di KPU, Jakarta, Senin (12/2).
Bencana banjir masih menggenangi kawasan Demak. Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menyebutkan setidaknya 11.400 orang dari 71 ribu warga terdampak harus mengungsi akibat banjir di Kabupaten Demak dan Kudus.
"Saat ini, ada 11.400-an warga yang kami ungsikan, baik di Kabupaten Demak maupun Kudus," katanya saat meninjau lokasi banjir di Jembatan Tanggulangin Kabupaten Kudus, Sabtu (10/2).
Dia menjelaskan banjir Demak disebabkan tanggul Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus jebol.
Total mereka yang terdampak banjir di Kabupaten Demak mencapai 18.700 keluarga atau 71.000 jiwa tersebar di 35 desa dan tujuh kecamatan. Sedangkan warga mengungsi 11.400 orang tersebar di 10 tempat di Demak dan lima tempat di Kudus.
Tambah Beban KPPS Tanjungpinang
Di wilayah lain, TPS di Tanjungpinang Kepulauan Riau, terendam banjir rob akibat air pasang laut. Lokasi TPS itu berada di ruang kelas Sekolah Dasar (SD) Negeri 005 Bukit Bestari Jalan Brigjen Katamso Gang Meranti Kelurahan Tanjung Unggat Kecamatan Bukit Bestari.
Ketinggian banjir rob itu hingga mencapai 60 sentimeter. Kerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) pun terganggu serta bebannya bertambah karena harus membersihkan ruang kelas yang dijadikan TPS. Belum lagi pembagian undangan kepada pemilih untuk menggunakan hak suaranya.
"Kalau untuk saat ini, kami petugas terganggu, karena masih banyak yang harus kami bersihkan, kerjakan, pembagian undangan pemberitahuan, terkendala semua," kata Ketua KPPS Kelurahan Tanjung Unggat Delce, Senin (12/2).
Dia menjelaskan, ada 3 TPS yang menggunakan lokasi ruang kelas sekolah tersebut. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) tercatat sebanyak 279 Pemilih per TPS. Diperkirakan total 3 TPS lebih kurang 700 pemilih.
"Kalau banjir rob tinggi menggenangi ruang kelas untuk TPS, kita koordinasi dulu ke KPU bagaimana solusinya," ujarnya.
Terpisah, petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau yang memantau 3 TPS tergenang air di SDN 005 Bukit Bestari dalam kondisi aman. Petugas BPBD Kepri mengantisipasi Kotak Suara, Surat Suara dan Kebutuhan lainnya di 3 TPS tersebut agar aman.
"Kita tetap mengantisipasi, bagaimana supaya peralatan dan alat-alat yang dibutuhkan pada saat pemilu nanti dapat terjaga keamanannya, sehingga pelaksanaan pemilu tanggal 14 Februari beberapa hari ke depan dapat berjalan dengan lancar," ujar Hardin Nafii Penata Penanggulangan Bencana BPBD Kepri.
Banjir rob menggenangi pemukiman warga Tanjungpinang khususnya di pesisir pantai sejak dua hari terakhir, Minggu (11/2). Rumah maupun jalan ke permukiman warga ditutup sementara bagi kendaraan yang melintas karena terendam banjir.
Komentar