Alasan Ba`asyir Bersurat ke Anies-Imin, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud

abu bakar baasyir (Kompas)
Jakarta, law-justice.co - Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Abu Bakar Ba`asyir mengirim surat untuk tiga pasangan calon di Pilpres 2024.
Hal itu terungkap saat dia menyambangi Balai Kota Solo untuk memberikan surat kepada Wali Kota Solo yang menjadi cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka. Gibran berpasangan dengan Capres Prabowo Subianto pada Pilpres2024 mendatang.
Dia mengaku juga telah menyerahkan surat serupa kepada capres nomor urut 1 Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar. Sementara itu, untuk capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan cawapres Mahfud MD, Ba`asyir mengatakan akan memberikan surat itu secara langsung di Semarang, Jawa Tengah.
Melalui surat-surat tersebut, Ba`asyir ingin menyampaikan nasihatnya kepada calon presiden yang nantinya terpilih pada Pilpres 2024.
"Allah mewajibkan umat Islam yang mengerti agama harus berusaha menyampaikan nasihat kepada kepala negara. Itu kewajiban saya dalam agama saya, mesti menyampaikan nasihat," kata Ba`asyir kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin 20 November 2023.
Dia menjelaskan sebagai sebagai seorang pemimpin yang beragama Islam, maka pemimpin itu wajib mengatur negara dengan hukum Islam dan hukum Allah Swt.
"Supaya selamat. Memang ini banyak pertentangan dari non-muslim, tetapi tidak apa-apa, itu sudah sunatullah," kata Ba`asyir.
Dalam kunjungannya ke Balai Kota Solo pada Senin ini, Ba`asyir tidak dapat menemui Gibran secara langsung karena padatnya jadwal putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu. Dengan begitu, Ba`asyir menitipkan surat tersebut ke Bagian Umum Pemerintah Kota Surakarta.
"Inginnya ketemu (langsung), tapi susah," beber Ba`asyir.
"[Surat] untuk Pak Prabowo, kami harapkan yang menyampaikan wakil beliau, yakni Wali Kota Surakarta Gibran. Surat ini merupakan surat kewajiban agama, ulama wajib memberikan nasihat kepada presiden supaya dalam menjalankan tugasnya bisa menyelamatkan negara dengan baik," imbuhnya.
Soal diterima atau tidaknya nasihat tersebut, dia mengatakan itu merupakan ketentuan Allah Swt.
"Mau diterima, mau tidak, Allah yang menentukan nanti; yang penting kami sudah sampaikan," ujarnya.***
Komentar