Tegaskan Tak Bisa Tiba-tiba Jadi Ketua Umum, Megawati Sindir Kaesang?

Senin, 02/10/2023 11:19 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi sambutan dalam Pendidikan Kaderisasi Perempuan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Megawati mengingatkan agar orientasi kader bukan hanya jabatan dan uang. Ia juga mengingatkan sebagai seorang kader juga mempunyai tanggung jawab untuk menjalankan visi dan misi partai. Robinasar Nainggolan

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberi sambutan dalam Pendidikan Kaderisasi Perempuan di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/2/2023). Megawati mengingatkan agar orientasi kader bukan hanya jabatan dan uang. Ia juga mengingatkan sebagai seorang kader juga mempunyai tanggung jawab untuk menjalankan visi dan misi partai. Robinasar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa seorang kader partai harus memulai perjuangannya dari bawah.

Kata dia, bukan langsung menduduki kursi pimpinan meski baru bergabung.

Dalam pidato penutupan Rakernas IV PDIP, Megawati mengatakan bahwa jika seseorang tiba-tiba diangkat menjadi ketua umum partai, maka hal itu telah melanggar aturan atau AD/ART.

"Tidak mungkin orang lain itu tiba-tiba bisa menjadi ketua umum. Karena terus siapa yang mau milih kalau tiba-tiba orang luar yang dipilih. Dan itu melanggar AD/ART," jelasnya di JI Expo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023).

Sejalan dengan itu, ketum partai banteng juga menyinggung politik di Indonesia yang sering kali digunakan sebagai alat peraih kekuasaan.

Berbagai cara dilakukan orang untuk mendapat keistimewaan yang menguntungkan individu atau kelompok tertentu.

"Politik itu sering kali hanya dilihat sebagai penggalangan kekuatan untuk mendapatkan kekuasaan politik belaka. Kalau kita melihat ada yang dengan menawar-nawarkan jabatan strategis tertentu, ada pula yang memberikan privilege kebijakan yang menguntungkan diri sendiri atau kelompoknya, ada yang menawarkan hal-hal yang sebenarnya tidak rasional namun dianggap wajar demi meraih kekuasaan," papar Megawati.

Pernyataan Megawati tersebut terlihat sebagai bentuk sindiran untuk Kaesang Pangarep yang baru dipercaya menjadi orang nomor satu di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasalnya, anak Presiden Joko Widodo itu langsung dilantik menjadi ketua umum meski baru dua hari bergabung sebagai kader.

Dengan pengalaman politik yang hampir tidak ada, pengangkatan Kaesang di PSI justru dikaitkan dengan penyalahgunaan kekuasaan oleh ayahnya.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar