Aneh Atasi Polusi China Batasi Kendaraan Listrik Dengan Sepedahan

Sabtu, 23/09/2023 00:00 WIB
Foto. Robinsar Nainggolan

Foto. Robinsar Nainggolan

law-justice.co -

Beda Sekali di China Batasi Kendaraan Listrik untuk atasi polusi  yang juga melanda negaranya malah menyediakan 200 juta sepeda buat warganya. 

China menganjurkan penduduknya untuk menggunakan sepeda daripada menggunakan mobil listrik. Hal ini dilakukan untuk mengurangi polusi udara dan kemacetan lalu lintas.

Di Negara kita malah terjadi sebaliknya solusi malah dengan mobil listrik digelontorkan sebanyak mungkin , malah diberikan insentif seperti keringanan pajak, bisa bebas genap ganjil sisstem mengurangi kemacetan lalu lintas.

Pemerintah Presiden Jokowi – Ma’ruf Amin serius mengembangkan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di tanah air dan telah merancang peta jalan penggunaan kendaraan listrik sebagai alat transportasi nasional di tengah-tengah masyarakat. Sosialisasi pun terus digalakkan kepada semua lapisan masyarakat, instansi terkait, dan kepada pelaku industri otomotif.  Saat ini populasi sepeda motor listrik  Pemerintah mengeluarkan Perpres 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai diharapkan semakin banyak penggunaan kendaraan listrik di masyarakat.

 

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup China, emisi karbon dari sektor transportasi menyumbang sekitar 14% dari total emisi karbon di China. Sementara itu, kemacetan lalu lintas di China diperkirakan menghabiskan biaya sekitar 700 miliar yuan (Rp1,4 triliun) per tahun.

China Sediakan 200 Juta Sepeda

Dalam upaya membantu negara tersebut mengurangi emisi karbon, Menurut  data dari Asosiasi Sepeda China seperti dilansir Xinhua.  Negara China kini memiliki lebih dari 200 juta sepeda yang digunakan.

 

Penduduk perkotaan China mengendarai sepeda atau kendaraan roda dua listrik sekitar 30 dari 100 perjalanan mereka. Hal ini akan membantu mengurangi emisi karbon sekitar 10.000 ton per hari di seluruh China, menurut survei yang dilakukan oleh asosiasi tersebut di delapan kota, termasuk Beijing, Changsha dan Chengdu. Dengan bantuan data besar dan Internet of Things, tren berbagi sepeda, pengisian daya terpusat, dan pertukaran baterai kini mulai populer di China. Penyedia layanan berbagi sepeda Hello Inc. mengatakan, jumlah pengguna terdaftar dan pesanan terus meningkat selama beberapa tahun terakhir.

 

Meskipun kendaraan listrik (EVs) memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara, ada beberapa dampak negatif yang terkait dengan penggunaannya. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang perlu dipertimbangkan:

  1. Produksi Baterai: Produksi baterai mobil listrik melibatkan penambangan bahan mentah seperti litium, kobalt, dan nikel, yang dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Penambangan ini dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, pencemaran air, dan masalah sosial seperti hak asasi manusia.

  2. Daur Ulang Baterai: Pemrosesan dan daur ulang baterai EVs merupakan tantangan besar. Baterai yang tidak diolah dengan baik dapat mencemari lingkungan. Selain itu, daur ulang baterai bisa mahal dan sulit.

  3. Biaya Awal yang Tinggi: Meskipun biaya operasional EV lebih murah daripada mobil berbahan bakar fosil, kendaraan listrik sering kali lebih mahal untuk dibeli. Ini dapat menjadi hambatan bagi konsumen yang ingin beralih ke EV.

  4. Infrastruktur Pengisian: Meskipun terjadi perkembangan yang signifikan dalam infrastruktur pengisian EV, masih ada tantangan terkait dengan ketersediaan dan kecepatan pengisian. Ini dapat menyulitkan perjalanan jarak jauh.

  5. Jangkauan Terbatas: Kendaraan listrik memiliki jangkauan yang lebih terbatas dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil, terutama model yang lebih terjangkau. Hal ini dapat membuat konsumen khawatir tentang kecukupan jangkauan untuk perjalanan sehari-hari.

  6. Waktu Pengisian: Meskipun pengisian EV bisa lebih murah, waktu yang diperlukan untuk mengisi daya dapat lebih lama dibandingkan dengan mengisi bahan bakar konvensional. Ini bisa menjadi kendala bagi mereka yang membutuhkan mobilitas cepat.

  7. Emisi Embodied: Produksi mobil listrik menghasilkan emisi karbon yang disebut "emisi embodied," yang terkait dengan pembuatan baterai dan komponen mobil lainnya. Emisi ini harus dipertimbangkan dalam analisis dampak lingkungan.

  8. Peningkatan Beban Listrik: Dengan meningkatnya adopsi EV, akan ada peningkatan beban listrik di sistem kelistrikan, yang dapat menimbulkan tantangan dalam penyediaan energi yang berkelanjutan.

Ini belum termasuk yang paling parah adalah mempertajam kemacetan yang semakin parah dari hari ke hari.  Apa tanggapan saudara ? 

(Editor\Patia)

Share:




Berita Terkait

Komentar