Protes Toilet Sekolah Bayar Rp500, Seorang Guru di Pamekasan Dimutasi

Protes Toilet Sekolah Bayar Rp500, Seorang Guru di Pamekasan Dimutasi. (Kolase dari berbagai sumber).
Jakarta, law-justice.co - Lantaran memprotes keras kebijakan sekolah memasang tarif toilet Rp500 untuk siswa, seorang guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Mohammad Arif dimutasi.
Mantan Wakil Kepala Kesiswaan itu mengaku tidak terima dengan kebijakan tersebut. Sebab di tengah ekonomi sulit, sekolah dinilai lebih baik fokus pada pendidikan dengan menjaga sarana prasarana sekolah siswa.
"Salah satunya memang masalah itu (soal tarif toilet), tapi kalau saya rasakan sendiri ini masalah sebenarnya tidak hanya satu masalah, tapi disebabkan oleh masalah lain yang sebelumnya saya memang kadang berbicara dan memprotes keras soal kebijakan sekolah," kata Arif seperti melansir cnnindonesia.com, Jumat (22/9).
Arif terang-terangan, manajemen MAN 1 Pamekasan sejak dipimpin No`man Afandi banyak berubah total. Terutama dari aspek infrastruktur dan sarana prasarana sekolah.
Masalah tarif toilet siswa, Arif memang sering memprotes terutama saat rapat berlangsung. Akan tetapi hal tersebut tidak direspons. Hingga akhirnya ia dikeluarkan dan dimutasi ke sekolah lain.
"Saya perhatikan infrastruktur baik-baik dibongkar dan direnovasi ulang, sehingga menghambat aktivitas belajar mengajar siswa," ujarnya.
Arif dimutasi ke salah satu lembaga swasta di Kecamatan Proppo sejak 2022. Sementara Arif menjadi guru MAN 1 terhitung sejak tahun 2005. Dari itu Arif mengetahui betul setiap kebijakan baru sekolah, terutama ketika ada kepala sekolah baru.
Meski demikian Arif menduga dirinya dimutasi oleh Kakanwil Jatim dinilai ada campur tangan Kepala Sekolah MAN 1 No`man Afandi. Sebab sejak hidup sekantor, Arif sering berselisih paham dengan No`man soal kebijakan sekolah.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan No`man Afandi menyampaikan tarif toilet sekolah untuk siswa itu hanya berjalan dua pekan pada 2018. Hal tersebut diberlakukan karena berbagai latar belakang, salah satunya keberhasilan toilet siswa saat itu kurang begitu diperhatikan dan dijaga siswa.
"Saat itu toilet siswa ini jorok dan kotor. Sehingga sekolah memberikan alternatif memasang tarif toilet Rp500, tujuannya tiada lain sekolah hanya ingin memberikan kesadaran kepada siswa lewat pendidikan karakter," kata No`man.
Dia membantah kebijakannya sewenang-wenang dalam mengelola sekolah. Padahal sejak dirinya memimpin MAN 1 jumlah siswa setiap tahun terus meningkat.
"Tidak demikian, faktanya MAN 1 Pamekasan saat ini siswanya terus bertambah maju dan berkembang secara signifikan," ungkapnya.
Kemudian No`man merespons soal mutasi guru yang berkembang akhir-akhir ini. Ia mempersilakan masyarakat menilai sendiri soal polemik guru mutasi gara-gara memprotes tarif toilet sekolah.
"Ini kejadiannya tahun 2018. Sementara guru yang dimutasi kejadiannya tahun 2022. Masalah mutasi ini urusan Kantor Agama. Bukan sekolah," singkatnya.
Komentar