Respons Gerindra soal Heboh Isu Liar Prabowo Tampar dan Cekik Wamen

Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mendatangi kediaman Prabowo Subianto, Kamis (27/4/2023) sore memakai seragam yang sama dikenakan seluruh kader-kader Gerindra. Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan secara resmi Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sebagai kader sekaligus dilantik sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra. Robinsar Nainggolan
Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, sebuah isu liar terkait Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto berembus di media sosial.
Dilihat di akun Twitter @triwul82, Direktur Seword Media Utama, Aliffurahman Asyari, melempar rumor adanya seorang bacapres yang menampar wakil menteri di ruangan rapat kabinet.
Hal ini awalnya disampaikan Aliffurahman di kanal YouTube-nya SEWORDTV. Disebutkan pula bahwa bacapres itu juga seorang menteri Presiden Joko Widodo.
"Ada salah seorang capres yang masih menjadi menteri itu katanya mencekik salah satu menteri. Jadi ada capres menteri nyekik wakil menteri saat rapat kabinet belum mulai dan sebelumnya katanya ditampar. Ini kemudian ditanyakan di grup WA," ungkap Aliffurahman di videonya.
Warganet pun ramai mengomentari isu tersebut, termasuk menduga bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto lah yang dimaksud.
Karena itulah Partai Gerindra kini ikut berkomentar mengenai isu liar itu. Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku enggan ambil pusing dengan rumor tak berdasar yang beredar.
"Kita nggak mau nebak-nebaklah. Orang kita nggak terlalu pikirin. Yang penting kita fokus di pileg dan pilpres," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Karena itu pula Dasco enggan menebak-nebak pihak mana di balik munculnya isu tersebut. Sebab menurutnya isu tidak berdasar itu disebar orang tidak bertanggung jawab demi menutupi isu bergabungnya Partai Demokrat di koalisi pengusung Prabowo.
Namun menurut Dasco isu tersebut pun gagal menutupi masifnya pemberitaan tentang Partai Demokrat bergabung ke kubu Prabowo.
"Saya pikir kita tidak fokus kepada siapanya, tetapi kan ini isunya masif. Ada di online yang dikutip, kemudian YouTube yang kemudian diviralkan," jelas Dasco.
"Tapi mudah-mudahan, kalau kita lihat dari analitik digital, tetep berita tentang Demokrat yang kemudian bersama Koalisi Indonesia Maju ratingnya lebih tinggi," lanjutnya.
Dasco juga hanya menjawab diplomatis ketika ditanya apakah akan memperkarakan masalah tersebut. Sebab menurutnya media yang menyebarkan tidak terdaftar di Dewan Pers.
"Ngomongnya bahwa dia dapat dari grup WA, dapat informasi, kan begitu. Itu ada disclaimer duluan, sehingga kita ini yang sebagai orang yang mengerti hukum ya senyum-senyum aja. Cuma ya mudah-mudahan rakyat kita sudah pintar yang gitu-gitu, mungkin tidak terpengaruh," tandasnya.
Komentar