Ganjar Muncul di Tayangan Azan, Panik Sebab Sulit Gaet Pemilih Muslim?
Respons Bawaslu soal Bacawapres Ganjar Muncul di Tayangan Adzan RCTI. (Istimewa).
Jakarta, law-justice.co - Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menganggap bahwa kemunculan bakal calon presiden (bacapres) PDI Perjuangan (PDIP), Ganjar Pranowo di tayangan azan magrib salah satu televisi swasta dianggap sebagai cara untuk menarik simpati pemilih muslim.
Kata dia, ini dilakukan setelah Ketua Umum (Ketum) PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin lebih milih bergabung ke Partai Nasdem.
Menurut dia, munculnya Ganjar di tayangan azan magrib sangat bertolak belakang dengan pendukungnya yang lebih banyak memiliki karakter nasionalis.
"Maka dari itu Ganjar sedang ingin menggaet pemilih muslim dengan menampilkan di azan dalam TV swasta. Saya kira ini bentuk kegamangan PDIP melalui capresnya Ganjar Pranowo, ia sedang ingin berupaya menggaet pemilih muslim yang mayoritas di Indonesia, dengan tanpa memikirkan efek negatif yang ditimbulkannya," ujar Saiful.
Padahal menurut Saiful, publik menilai hal tersebut sebagai politik identitas. Namun, hal itu dianggap tidak dipikirkan PDIP yang tengah kesulitan menjangkau pemilih loyalis muslim.
"Terlebih lagi PKB yang diharapkan dapat menopang suara nahdliyin ternyata lebih memilih berkoalisi dengan Nasdem guna bersama-sama dengan Anies Baswedan," kata Saiful.
Akademisi Universitas Sahid Jakarta ini menganggap, cara kampanye Ganjar tersebut merupakan salah satu bentuk blunder, yang dapat membuat publik tidak simpati dengan Ganjar.
"Mestinya tidak perlu, cukup misalnya menunjukkan pada acara-acara yang berkaitan dengan agama tertentu, tidak mempertontonkan seolah sedang panik dengan menggunakan panggung azan sebagai bagian dari cara untuk meraih simpati," pungkas Saiful.
Komentar