Siapa Pengusaha Dewi Kam? Wanita Terkaya Indonesia & Asia Tenggara

Minggu, 13/08/2023 07:47 WIB
Dewi Kam kini jadi perempuan terkaya Indonesia versi Forbes (Tangkapan Layar Youtube)

Dewi Kam kini jadi perempuan terkaya Indonesia versi Forbes (Tangkapan Layar Youtube)

Jakarta, law-justice.co - Menurut data Forbes 2023, pengusaha Indonesia Dewi Kam tercatat menjadi wanita terkaya indonesia dan Asia Tenggara. Wanita berusia 73 tahun itu tercatat memiliki harta US$4,3 miliar atau setara dengan Rp64,6 triliun.

Dewi Kam mengalahkan pengusaha wanita Somurai Jaruphnit dari Thailand yang  berharta US$3,9 miliar alias Rp58,6 triliun. Dewi juga tercatat menempati peringkat orang terkaya nomor 8 di Indonesia.

Namun siapa sebenarnya sosok Dewi Kam dan banyak orang Indonesia sendiri kurang begitu mengenal Dewi yang sepi dari publisitas. Dewi Kam lahir pada 1951 lalu dan sekarang berusia 72 tahun.

Berdasarkan catatan Forbes, Dewi Kam mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari kepemilikan sahamnya di Bayan Resources. Bayan Resources merupakan perusahaan tambang batu bara terkemuka milik Low Tuck Kwong, orang terkaya di Indonesia yang memiliki harta US$27,9 miliar.

Perusahaan itu didirikan pada 2004 lalu. Forbes menyebut kekayaan Dewi melejit usai saham Bayan naik hingga tiga kali lipat pada 2022 imbas krisis energi melanda dunia. Setelah krisis energi terjadi, harga batu bara yang menjadi salah satu sumber energi dan andalan Bayan Resources meraih laba.

Data dari Trading Economics, karena krisis energi itu, harga batu bara yang pada 3 Januari 2022 hanya US$195 per ton melonjak jadi US$404 per ton pada akhir 2022. Artinya, harga batu bara naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan pada awal tahun 2022.

Imbas kenaikan itu, harga saham yang awal 2022 hanya 26.200 melesat menjadi 93.100 jelang penghujung 2022, meskipun kemudian berangsur turun. Dewi Kam mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari saham minoritas perusahaan tambang Bayan Resources yang naik tiga kali lipat pada 2022, atau saat krisis energi global tahun lalu," ujar Forbes.

Mentor bisnis Dewi tak lain pemilik mayoritas Bayan grup, Low Tuck Kwong. Dewi Kam memiliki 10 persen saham di Bayan Resources. Low yang mengajak Dewi untuk berbisnis batubara dan mengembangkan bisnis energi lainnya seperti listrik dan panas bumi.

Dewi juga memiliki  PT Sumbergas Sakti Prima dengan penguasaan 91 persen saham. Dalam struktur kepemilikan PT Sumber Segara Primadaya, sebagai sosok Komisaris dirinya memiliki 99,5 persen PT Sumbergas Sakti Prima, di mana Richard Jasin hanya menguasai 0,05 persen sisanya. 

Dewi Kam dan Richard Jasin juga merupakan pemilik PT Sumbergas Sakti Prima, yang menguasai 91 persen saham PT Sumber Energi Sakti Prima. Adapun 9 persen saham PT Sumber Energi Sakti Prima dikuasai oleh Race Course Investments Ltd. 

Berdasarkan laporan dari Indonesia Corruption Watch, melalui PT Sumber Energi Sakti Prima, Dewi turut mengendalikan PT Sumber Segara Primadaya (S2P) yang menjadi pengembang dalam proyek PLTU Cilacap. 

Bersama dengan mitra bisnisnya, Mohamad Abdullah Jasin, Dewi Kam terafiliasi dengan dua perusahaan yang berdomisili di British Virgin Islands dan Samoa.  Dewi tercatat sebagai pemegang saham Birken Universal Corporation dan Direktur Savill Universal Ltd yang berlokasi di Britisih Virgin Islands, dan pemegang saham Overseas Finance Ltd yang bertempat di Samoa.

Dewi Kam juga sebagai pemilik nominee director Execorp Limited, dan nominee Shareholder Portcullis Nominees (BV) Limited, dan Sharecorp Limited.  Pada 2006 ketika Indonesia dan China melakukan kesepakatan kontrak proyek energi sebesar US$3,56 triliun atau Rp52.769 triliun. Proyek yang dia kelola yaitu Coal Based Chemical Plant di Balocci, Pangkep, Sulawesi Selatan dengan nilai US$687 juta atau setara dengan Rp10,1 triliun. Dewi juga terlibat dalam pembangunan proyek PLTU Jeneponto bersama dengan PT Bosowa Energi. 

Dewi Kam juga hadir saat penandatanganan Facility Agrement Proyek IPP PLTU Cilacap Eskpansi (1x614 MW) antara China Development Bank Corporation dan PT Sumber Segara Primadaya, di Jakarta, Juli 2023.

Dewi Kam juga tercatat aktif di beberapa yayasan sosial dan Walubi dan memang tidak pernah mau dipublikasikan sepak terjang bisnisnya. Wartawan Law-Justice.co mencoba mewawancarai dia melalui beberapa orang dan teman dekatnya, namun ia menolak dengan halus.

(Warta Wartawati\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar