Udara Jakarta Makin Teruk, Dokter Sarankan Warga Lakukan Hal ini

Kamis, 08/06/2023 19:00 WIB
DKI Jakarta kembali menempati ranking pertama kualitas udara terburuk di dunia. Catatan IQ Air menunjukkan AQI US Jakarta berada di angka 196 yakni kategori kualitas udara tidak sehat. Warga berswafoto dengan latar belakang deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Perpustakaan Nasional, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (20/6). Robinsar Nainggolan

DKI Jakarta kembali menempati ranking pertama kualitas udara terburuk di dunia. Catatan IQ Air menunjukkan AQI US Jakarta berada di angka 196 yakni kategori kualitas udara tidak sehat. Warga berswafoto dengan latar belakang deretan gedung bertingkat tersamar kabut polusi udara di Perpustakaan Nasional, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (20/6). Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Polusi udara sudah menjadi bagian dari wilayah Jakarta. Feni Fitriani dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengimbau kelompok sensitif lebih waspada terhadap kualitas udara, khususnya di Jakarta saat ini.

“Untuk kelompok-kelompok yang sensitif dengan kondisi seperti ini tentu harus lebih waspada. Prinsip terbaik tentu dengan menghindari,” kata Feni.


Kelompok sensitif yang dimaksud adalah yang rentan terhadap polusi udara, misalnya ibu hamil, balita, dan lansia. Feni mengimbau kelompok sensitif membatasi berpergian ke luar ruangan apabila tidak perlu. Namun jika kondisi mengharuskan untuk berpergian, ia menyarankan agar selalu memakai masker dan memperkirakan durasi berada di luar ruangan.

Sediakan obat-obatan

Selain itu, rencanakan berpergian menggunakan transportasi yang lebih aman dan jangan lupa selalu membawa obat yang diperlukan. Dokter di RSUP Persahabatan ini menjelaskan orang-orang dengan penyakit kronis tertentu seperti asma, penyakit paru, kelainan jantung, atau penyakit paru obstruksif kronis (PPOK) dalam kondisi banyak polusi seperti saat ini selain menyediakan obat-obatan juga harus memperkuat daya tahan tubuh dengan cara menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

“Menerapkannya bisa mulai dari makan yang teratur, gizi yang cukup, istirahat yang cukup. Menghindari stres juga sebenarnya modalitas utama untuk pertahanan diri, bagaimana supaya tidak mudah terserang penyakit atau jadi lemah karena kondisi udara di luar yang kurang bagus saat ini,” jelas Feni.

Ia juga menyarankan kelompok sensitif selalu memperhatikan kondisi di situasi seperti saat ini. Apabila terjadi pemburukan kondisi dari yang selama ini dialami maka segera ke rumah sakit untuk pengobatan lebih lanjut.

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar