Cerita Romo Katolik Lulus Doktoral Kampus Sunan Kalijaga Yogyakarta

Rabu, 07/06/2023 20:00 WIB
Romo Antonius Michael lulusan UIN Sunan Kalijaga (Kompas)

Romo Antonius Michael lulusan UIN Sunan Kalijaga (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Romo Anthonius Michael telah lulus setelah menjalani sidang ujian promosi doktor di Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Video Romo Anthonius Michael saat sedang menjalani sidang ujian promosi doktor di Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi viral setelah diunggah di media sosial Tiktok.

Romo Anthonius Michael mengaku, tidak menyangka jika sidang ujian promosi doktornya di Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi viral di media sosial.

"Awalnya saya tidak pernah berpikir bahwa akan viral seperti itu. Yang hadir itu Romo Bobby MSF (Misionaris Keluarga Kudus) teman kelas saya, di sebelah tinggalnya. Dia yang memvideokan itu," ujar Romo Anthonius saat ditemui Kompas.com di Seminari Tinggi Anging Mammiri, Jalan Kaliurang, Kapanewon Ngaglik, Kabupaten Sleman, pada Rabu (7/6/2023).

Romo Anthonius menyampaikan, teman satu kelasnya ada tiga orang romo.

Dari tiga orang romo itu, dirinya yang terakhir ujian sidang promosi doktor.

"Saya tidak menyangka viral, karena bukan saya yang pertama (sidang ujian promosi doktor) teman-teman saya yang lain juga pernah mengalami ujian yang sama. Di dalam kelas saya itu, kami ada kajian studi antar iman ada tiga orang romo dan saya yang terakhir ujian," urai dia.

Di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Romo Anthonius mengambil kajian studi antar iman.

Romo Anthonius masuk di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2016.

"Saya diutus dari satu sekolah tinggi, karena saya kebetulan dosen di sekolah tinggi di Toraja, namanya Sekolah Tinggi Kateketik dan Pastoral Rantepao. Saya diutus untuk mengambil kajian studi antar iman," urai dia.


Sempat ragu
Romo Anthonius lantas menceritakan awal mula meneruskan studi S3 di UIN Sunan Kalijaga termasuk pengalamanya selama kuliah di Universitas Islam Negeri tersebut.

Di ceritakanya awalnya ragu ketika akan melanjutkan studinya di UIN Sunan Kalijaga yang notabenya adalah universitas Islam. Sementara dirinya adalah seorang Romo Katolik.

"Awalnya saya ragu ya, bahwa saya orang Katolik, meskipun di Makassar, di Toraja, di Sulawesi saya biasa bergaul dengan teman-teman Muslim, setelah saya menjadi romo kan statusnya agak beda. Saya harus masuk di universitas Islam, bagaimana situasi di sana, ragu awalnya," tutur dia.

Namun, keraguan itu pun seketika luntur. Sebab, selama studi di UIN tidak pernah membeda-bedakan dan menanyakan agama seseorang.

"Tapi, setelah di UIN, meskipun sekolah agama, tetapi tidak pernah itu dikatakan agama mu apa, kamu di sana, kamu di situ. Jadi, semua orang welcome, termasuk juga para dosenya, termasuk teman kelas saya," ujar dia.

Romo Anthonius mengungkapkan, teman kelasnya yang beragama Islam sangat welcome. Bahkan, selalu terbuka memberikan bantuan.

"Termasuk teman kelas saya Khotijah, dia jadi ketua kelas kami selama di sini, sangat welcome dan kalau kita membutuhkan sesuatu sangat terbuka," ucap dia.

Menurut Romo Anthonius, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dikelola dengan profesional. Artinya, melihat semuanya sebagai mahasiswa tanpa membeda-bedakan.

"Meskipun berlabel Islam, tetapi kami yang bukan Islam itu diterima sangat baik, tidak ada bedanya dengan teman-teman yang Islam di sana," ungkap dia.

Para staff di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, lanjut Romo Anthonius, juga tidak pernah membedakan dalam memberikan pelayanan. Semua dilayani dengan sangat baik.

"Karyawan, para staff di sana (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) juga sangat welcome," urai dia.

Romo Anthonius kemudian menceritakan pengalamanya setiap kali kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta di hari Jumat.

"Waktu saya masih kuliah hari Jumat, kita mau kembali ke rumah kan rugi, hari Jumat kan semua gerbang ditutup kemudian shalat Jumat. Kelihatan kan mana yang tidak shalat, apalagi kita laki-laki. Ketika melihat kita, oh berati bukan Muslim, kita tidak merasa diadili di sana, kita tidak merasa diintimidasi. Jadi sangat profesional, sungguh menggunakan lembaga pendidikan untuk mengembangkan ilmu," ujar dia.


Diberitakan sebelumnya, diunggah di media sosial Tiktok, seorang Romo Dr Anthonius Michael sedang menjalani sidang ujian promosi doktor di Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Video tersebut diunggah di akun Tiktok @romobobsmf. Video yang diunggah hingga Rabu (7/06/2023) disukai sebanyak 9.604 dan ditonton sebanyak 171.3 ribu.

Di video yang diunggah di tulis keterangan "Ujian Promosi Doktor Romo Katolik di Univ. Islam Negeri".

Tampak di video sidang ujian promosi doktor diketuai oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Prof Al Makin.

Tampak pula para romo dan biarawati (suster) hadir menyaksikan sidang ujian promosi dokter Romo Dr Anthonius Michael.

Promovendus Romo Dr Anthonius Michael terlihat mengikuti ujian promosi doktor pada Rabu (31/05/2023) dengan mengenakan jas berwarna hitam.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Prof Al Makin mengatakan program pasca sarjana telah menyelenggarakan ujian terbuka bagi Dr Romo Anthonius Michael.

"Doktor Romo Anthon Michael seorang Romo Katolik yang mengajukan disertasi tentang perbandingan antara Gereja Katolik dan Masjid terutama dilihat dari asimilasi, akomodasi dan integrasi budaya tana Toraja di dalam tradisi Islam dan tradisi Katolik," ujar Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Prof Al Makin saat dikutip dari Kompas (7/06/2023).

Al Makin menyampaikan disertasi Romo Anthonius Michael sangat menarik.

Sebab, menunjukan bagimana adat istiadat lokal di Tana Toraja secara arsitektur dan tradisi bersama-sama diambil oleh tradisi keagamaan Katolik dan Islam di Tana Toraja.

"Itu sangat penting saya kira disertasinya," ujar dia.

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar