OJK Sebut Sudah 63 Perusahaan Antre IPO di Pertengahan 2023

Rabu, 07/06/2023 15:40 WIB
Bursa Efek Indonesia (foto: IVOOX.id)

Bursa Efek Indonesia (foto: IVOOX.id)

Jakarta, law-justice.co - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi di bulan Mei 2023. Angkanya mencapai Rp 102,10 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 35 emiten.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, mengungkap setidaknya terdapat 117 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp 139,29 triliun di pipeline.

“Dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan,” katanya, dikutip Rabu (7/6/2023)

Di tengah meningkatnya volatilitas pada pasar keuangan akibat sentimen negatif global, pasar saham di Mei 2023 melemah 4,08 persen month to date (mtd) ke level 6.633,26. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menurun didorong pelemahan saham di sektor energi dan basic materials seiring perkembangan harga komoditas.


“IHSG tercatat melemah sebesar 3,17 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp 20,58 triliun,” katanya.

Di pasar obligasi, indeks pasar obligasi ICBI menguat 1,91 persen mtd dan 5,46 persen ytd ke level 363,61. Sedangkan pasar SBN masih melanjutkan tren positif dan membukukan dana masuk investor asing.

Dalam rangka penegakan hukum di bidang pasar modal, sejak 1 Januari sampai dengan 25 Mei 2023, OJK telah mengenakan sanksi administratif atas pemeriksaan kasus di pasar modal kepada 14 pihak yang terdiri dari 1 pencabutan izin dan 13 peringatan tertulis.

"Serta mengenakan sanksi administratif berupa denda atas keterlambatan dengan nilai sebesar Rp 5.238.480.000 kepada 99 pelaku jasa keuangan di pasar modal," tutur Inarno.

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar