Gunakan Subsidi, Tarif LRT Jabodetabek Diusulkan Murah

Selasa, 06/06/2023 19:00 WIB
Calon penumpang Light Rail Transit (LRT) Jakarta memindai kartu saat memasuki Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (24/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan kepada DPRD DKI Jakarta terkait penetapan tarif integrasi transportasi Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta sebesar Rp 10.000 untuk menghemat biaya perjalanan pengguna transportasi umum di Jakarta. Robinsar Nainggolan

Calon penumpang Light Rail Transit (LRT) Jakarta memindai kartu saat memasuki Stasiun Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (24/3). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengusulkan kepada DPRD DKI Jakarta terkait penetapan tarif integrasi transportasi Transjakarta, MRT dan LRT Jakarta sebesar Rp 10.000 untuk menghemat biaya perjalanan pengguna transportasi umum di Jakarta. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menggodok besaran tarif LRT Jabodebek yang akan beroperasi Agustus mendatang.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal memastikan tarif LRT Jabodebek lebih murah daripada tarif transportasi alternatif lainnya di sekitar wilayah penyangga.

"Yang pasti lebih murah lebih nyaman aman daripada angkutan yang dekat. Karena kan lebih tepat waktu ya, terinteintegrasi dengan baik, dari Cibubur bisa naik KRL dari dukuh atas dan angkutan lainnya," ujarnya di Gedung Kemenhub, Jakarta, dikutip Selasa (6/6/2023)

Risal mengungkapkan tarif LRT Jabodebek yang saat ini diusulkan, untuk tarif awal sebesar Rp 5.000 dan selanjutnya dikenakan tarif Rp 750 per kilometer. Dengan demikian untuk tarif LRT Jabodebek jarak terjauh sekitar Rp 25.000.


"Tapi ini masih konsep artinya bisa berubah karena ada tiga alternatif masalah tarif tadi. Sifatnya sekarang masih usulan bukan utusan. Usulan yang paling efisien murah enak nyaman bagi masyarakat pengguna," ucapnya.

Tarif LRT Jabodebek disubsidi

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyebut tarif LRT Jabodebek akan diberikan subsidi atau public service obligasi (PSO) sehingga besarannya terjangkau bagi masyarakat.

"Besaran tarif sedang diproses untuk ditetapkan dalam PM Perhubungan. Memang akan ada unsur subsidi dalam tarif akhirnya. Besarannya nanti akan disosialisasikan segera," ujar Adita,dikutip dari Kompas.

Adita bilang, besaran subsidi yang akan diberikan untuk tarif LRT Jabodebek jarak terjauh mencapai hampir separuhnya.

"Untuk jarak terjauh komponen subsidi sekitar 40 persen," kata dia.

Tanpa subsidi, Tarif LRT Jabodebek capai Rp 50.000

Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut, tarif LRT Jabodebek bisa mencapai Rp 50.000 jika tidak disubsidi pemerintah.

Namun, lantaran LRT Jabodebek merupakan moda transportasi perkotaan, maka harus mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga besaran tarif Rp 50.000 tidak mungkin diterapkan.

"Kalau tidak disubsidi, LRT Jabodebek itu tarifnya Rp 50.000, cukup tinggi kan jadi gak mungkin," kata Djoko.

Pemberian PSO ini juga diterapkan pemerintah untuk penentuan besaran tarif moda transportasi perkotaan lainnya seperti di Jakarta pada KRL, MRT, LRT, dan Transjakarta.

Selain itu, Djoko bilang, negara-negara lain juga menerapkan pemberian subsidi pada moda transportasi perkotaan. Bedanya, beberapa negara tidak hanya memberikan subsidi tetapi juga menerapkan tarif khusus untuk golongan tertentu.

Menurutnya, penerapan tarif khusus ini juga bisa diterapkan pada moda transportasi perkotaan di Indonesia, tak terkecuali pada LRT Jabodebek dan KRL Commuterline.

"Misalnya, tarif normalnya setelah disubsidi itu Rp 15.000, kemudian pemerintah punya kebijakan (tarif khusus) lansia ada potongan 50 persen, pelajar potongan 50 persen. Di Singapura kalau enggak salah ada 7 kelompok yang dapat potongan. Sah itu, tapi tarifnya sudah disetujui dulu," jelas Djoko.

Tarif ideal LRT Jabodebek

Djoko menuturkan, berdasarkan penghitungan di tahun 2019, besaran tarif LRT Jabodebek yang ideal sekitar Rp 12.000-Rp 15.000.

Besaran tarif tersebut tentunya sudah termasuk subsidi dari pemerintah.

"Untuk LRT ini tahun 2019 itu kira-kira tarifnya pada saat itu kisaran Rp 12.000-Rp 15.000. Tentunya dengan melihat kemampuan masyarakat juga kan," tutur Djoko.

Progress LRT Jabodebek

Risal Wasl bilang, saat ini progres LRT Jabodebek Sudah di tahap test commissioning untuk memastikan sistem yang dibangun sudah sesuai dengan ketentuan dan berjalan dengan baik.

"LRT saat ini sedang dilakukan trial atau test commissioning artinya masih di wilayah kontraktor dan operator," jelasnya.

Setelah tahap test commissioning selesai, maka LRT Jabodebek siap untuk diujicoba dengan penumpang dalam jumlah yang terbatas atau soft launching. Adapun soft launching ini akan dilakukan pada 12 Juli hingga 15 Agustus 2023.

"Nanti setelah semuanya lulus dan semua berjalan nanti dia akan kita uji untuk keluarkan sertifikatnya. Setelah sertifikat selesai, kita keluarkan izin operasinya. Setelah izin operasi silakan operasi," tuturnya.

Baca juga: Tidak Jadi Gratis, Segini Tarif LRT Jabodetabek Saat Soft Launching 12 Juli

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar