Ketika JK `Pasang Badan` saat Anies Diserang Orang dekat Jokowi (2)

Minggu, 04/06/2023 11:57 WIB
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (RMOL)

Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (RMOL)

Jakarta, law-justice.co - PDIP vs Partai Demokrat Debat Panas

Sejumlah elit politik beradu argumen lantaran penyataan Pakar Hukum Tata Negara, Denny Indrayana mengenai Mahkamah Konstitusi (MK) akan mengabulkan sistem Pemilu menjadi proporsional tertutup.

Sebelumnya, pernyataan Denny Indrayana itu ditanggapi oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), melalui akun Twitternya pada Minggu (28/5/2023) lalu.

Dalam cuitannya, SBY menyebut pengubahan sistem Pemilu 2024 menjadi proporsional tertutup bisa menimbulkan kekacauan politik atau chaos, mengingat tahapan Pemilu sudah berjalan.

PDI Perjuangan tanggapi cuitan SBY

Pernyataan SBY itu lantas ditanggapi oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristianto.

Kepada awak media di kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (29/5/2023), ia mengatakan, chaos politik bisa terjadi jika ada yang menyalahgunakan kekuasaan saat Pemilu dilaksanakan.

Hasto melanjutkan, sepatutnya seorang pemimpin memiliki sikap kenegarawanan dan bukan malah menakut-nakuti masyarakat lewat pernyataannya.

Cawe-Cawe Jokowi Multitafsir, Bisa Soal Pemilu atau Program Kerja

Sikap Presiden Joko Widodo yang secara terang-terangan mengakui bakal cawe-cawe urusan Pilpres 2024 bisa ditafsirkan jadi banyak hal.

Bisa jadi, cawe-cawe yang dimaksud soal kepastian penyelenggaraan Pemilu di tahun 2024. Atau kemungkinan kedua cawe-cawe program pemerintahan pasca Jokowi berhenti menjabat.

"Soal Jokowi cawe-cawe ini kan masih mulitafsir, apakah cawe-cawenya soal keberlanjutan pemilu atau soal bagaimana keberlanjutan programnya," kata Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago seperti melansir rmol.id.

Namun menurut Arifki, cawe-cawe pilpres yang dimaksud lebih ke pilihan Jokowi dalam pemilu nanti. Di mana sejauh ini sosok Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto dikenal dekat dan secara intens bertemu dengan Jokowi.

Bila Jokowi akan cawe-cawe ke salah satu tokoh, lanjutnya, maka akan menimbulkan dilema ke pihak yang tidak didukung.

"Tetapi dari beberapa figur yang dimunculkan dekat dengan Jokowi, seperti Ganjar dan juga Prabowo ini juga akan menjadi sebuah dilema apakah Jokowi akan mendukung Ganjar atau Prabowo," kata Arifki.

Presiden Jokowi sebelumnya mengakui akan cawe-cawe ketika bertemu dengan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin petang (29/5).

Jokowi beralasan, itu dilakukan demi kepentingan negara dan keberlanjutan pembangunan.

Simak berita lanjutannya dalam artikel Ketika JK `Pasang Badan` saat Anies Diserang Orang dekat Jokowi (3)

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar