Soal Cawe-cawe Pilpres 2024,

Amien Rais Khawatir Jokowi Terjungkal di Tengah Jalan Jika Tak Disetop

Minggu, 04/06/2023 08:14 WIB
Tokoh Nasional yang juga seorang politisi senior, Amien Rais. (Majalah Ayah)

Tokoh Nasional yang juga seorang politisi senior, Amien Rais. (Majalah Ayah)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais kembali melontarkan kritikan menohok kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengakui dirinya cawe-cawe urusan Pemilu 2024.

Menurut Amien, Jokowi akan cawe-cawe mengatur kemenangan calon presiden (capres) penerusnya.

"Mengenai Pilpres 2024, di beberapa kesempatan Jokowi tegas mengatakan tidak ada yang salah kalau dia cawe-cawe mengatur kemenangan jagoannya supaya jadi presiden penerusnya. Ini sebuah logika tanpa etika," kata Amien lewat kanal YouTube resminya, Amien Rais Official, dikutip Jumat (2/6/2023).

Amien menjelaskan, dalam bahasa Jawa, istilah cawe-cawe berarti mencampuri urusan orang yang bukan haknya.

Menurut mantan Ketua MPR RI ini, Jokowi tak lagi sekadar cawe-cawe, tapi lebih kepada mengintervensi gelaran Pilpres 2024 dengan segala sumber daya yang dimilikinya.

"Saya lihat Jokowi bukan lagi cawe-cawe, tapi intervensi langsung dengan mengerahkan semua resources yang dia miliki secara ugal-ugalan. Semua aparat di bawah kendalinya dikerahkan untuk mencapai target politiknya," kata Amien.

Dalam kesempatan itu, Amien juga menguraikan bentuk intervensi yang dilakukan Jokowi demi mencapai tujuan politiknya.

Salah satunya adalah memperpanjang masa jabatan Firli Bahuri dkk sebagai pimpinan KPK lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK), lembaga yang diketuai oleh adik ipar Jokowi.

Selain itu, lanjut dia, ada pula upaya mengambil alih Partai Demokrat yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Amien meyakini, Moeldoko melakukan hal itu atas sepengetahuan dan seizin Presiden Jokowi.

Amien menyebut semua bentuk intervensi yang dilakukan Jokowi itu sebagai manuver politik berbahaya yang dilakukan tanpa rasa ragu, tanpa rasa malu.

Dia pun meminta Jokowi menghentikan manuver politik ugal-ugalan itu.

"Kalau Anda tidak menghentikan manuver politik Anda yang ugal-ugalan itu, saya khawatir Anda bisa terjungkal di tengah jalan. Jadi, tugas saya cuma menyampaikan, mudah-mudahan Anda bisa pikirkan," kata mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuannya dengan para pimpinan media nasional di Istana Merdeka, Jakarta, merespons suara yang selama ini menilai dirinya cawe-cawe dalam urusan dengan partai politik.

Jokowi menegaskan bahwa cawe-cawe yang dimaksudkannya itu adalah dalam urusan yang positif. "Untuk negara, saya cawe-cawe," ujar Jokowi di Istana Merdeka Jakarta.

Jokowi mengaku akan cawe-cawe untuk memastikan perekonomian negara berjalan baik. Dia juga menyatakan harus cawe-cawe agar pemilu nanti bisa berjalan secara demokratis.

Jokowi mengingatkan agar pernyataannya soal cawe-cawe itu tidak disalahartikan. "Jangan terus dianggap saya cawe-cawe urusan politik praktis," kata dia menambahkan.

Termasuk dalam urusan mengundang para pimpinan parpol, ditegaskannya sebagai upaya untuk memastikan negara ini tetap berjalan baik pada masa mendatang.

Hal yang disampaikannya dalam pertemuan dengan para pimpinan parpol, kata Jokowi, adalah soal kesempatan emas Indonesia yang tidak boleh dilewatkan.

"Tiga belas tahun ke depan sangat menentukan," ujar Jokowi menegaskan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar