PDIP Bantah Suami Puan Terlibat Korupsi BTS, Rocky: Sukar Dipercaya!

Kamis, 01/06/2023 13:17 WIB
Skema Korupsi BTS 4G Kominfo Beredar, Ada Nama Suami Puan Maharani. (Kolase dari berbagai sumber).

Skema Korupsi BTS 4G Kominfo Beredar, Ada Nama Suami Puan Maharani. (Kolase dari berbagai sumber).

Jakarta, law-justice.co - Sebab disebut-sebut diduga terlibat di kasus korupsi BTS 4G Kominfo, Suami Ketua DPR RI, Puan Maharani menjadi sorotan sejumlah kalangan politik.

Sebagai informasi, sosok suami Puan Maharani sempat beredar di media sosial, tercantum dalam sebuah bagan perputaran korupsi yang menjerat Menteri Kominfo Jhonny G Plate.

Bahkan isu yang tengah beradar saat ini adalah aliran dana Rp 8 triliun dalam proyek BTS 4G Kominfo diduga masuk ke rekening Partai Politik (Parpol).

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto membantah jika aliran korupsi Jhonny G Plate yang melibatkan sejumlah pihak itu, salah satunya suami Puan Maharani.

Hasto mengatakan bagan yang beredar itu sangat bertentangan dengan PDIP yang mendukung komitmen pemerintah dalam bersih-bersih `oknum`.

Dia justru kembali membalikan bahwa kewenangan dan tanggung jawab anggaran proyek BTS 4G Kominfo, dikendalikan oleh kader Sekjen NasDem itu.

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik, Rocky Gerung dalam video di kanal YouTube miliknya, coba membedah pernyataan Hasto yang membantah adanya keterlibatan suami Puan Maharani.

Rocky Gerung meyakini perkataan Menko Polhukam, Mahfud MD yang menduga ada aliran dana yang masuk ke sebuah Parpol.

Secara umum Rocky Gerung menyebut kasus korupsi di Indonesia adalah sebuah jaringan.

Dari jaringan itu, uang hasil korupsi harus segera diamankan dan dibagi rata.

“Kita sebut korupsi itu artinya ada jaringan yang musti amankan hasil korupsi dan mesti di bagi rata situ kan,” papar Rocky.

"Nah sekarang kita dengar keterangan dari Hasto yang mengatakan jika PDIP tidak terlibat dalam kasus tersebut," tambah Rocky Gerung.

Rocky Gerung menilai, sikap DPIP cenderung defensif dalam kasus ini.

Dia bahkan belum sepenuhnya mempercayai salah satu korupsi terbesar di Indonesia hanya melibatkan satu sampai dua orang terduga.

"Panah-panah itu lengkap mengarah pada 2-3 orang saja atau memang lebih dari sekedar dua atau tiga tokoh itu langsung masuk ke dalam tim kampanye atau tokoh-tokoh kunci di beberapa partai politik," beber Rocky Gerung.

Rocky Gerung melanjutkan. Kasus korupsi disebut dapat melibatkan banyak tokoh alias berjamaah dan ada jaringan di belakangnya.

“Kita sukar untuk percaya kalau korupsi itu menyangut 1-2 orang, korupsi itu disebut berjamaah dan ada jaringan. Jaringan itulah yang harus dibuka," terang Rocky Gerung.

Rocky Gerung kembali menyinggung pernyataan Hasto. Ia mengakui menerima sebagai keterangan awal yang masuk akal, memayungi sebuah Parpol.

"Kita terima saja keterangan Hasto sebagai keteragan awal dan tentu itu adalah keterangan yang masuk akal dari partai politik,” ungkap Rocky.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar