Apa Kepentingan Timur dan Barat Atas Kemenangan Erdogan? (2)

Senin, 29/05/2023 19:00 WIB
Hubungan Erdogan-Biden (medcom)

Hubungan Erdogan-Biden (medcom)

Turkiye, law-justice.co - Turki merupakan anggota penting dalam persekutuan militer NATO dan negara-negara Barat.

Erdogan tetap memberikan dukungan militer kepada Ukraina seperti dilakukan anggota-anggota NATO lainnya, walaupun dia memiliki hubungan erat dengan Rusia.

Alhasil dia bisa menjembatani kesepakatan dengan Rusia agar Putin menghapus blokade ekspor gandum Ukraina ke negara-negara yang membutuhkannya.

Setelah lama mempertimbangkan, Erdogan juga akhirnya memberikan persetujuan kepada tetangga Rusia, Finlandia, untuk bergabung dalam NATO.

Dulu Erdogan sangat menginginkan agar Turki dapat bergabung dalam Uni Eropa. Namun, kini Erdogan lebih sering menyuarakan impiannya untuk “membuat Turki hebat lagi”.

Bagi dia penting untuk memiliki kebijakan luar negeri yang lebih independen. Karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, ia menciptakan hubungan yang sangat transaksional dengan para sekutunya.

Pemerintah AS sudah lama berupaya untuk melobi Erdogan agar ia memberi persetujuan bagi Swedia untuk menjadi anggota NATO mengingat Swedia dapat memberikan akses ke Laut Baltik untuk melawan Rusia.

Negara-negara Barat berharap keadaan ekonomi Turki yang sulit serta kemungkinan Erdogan harus berfokus pada menstabilkan keuangannya dan membutuhkan investasi asing, dapat menjadi titik tumpu untuk mendorong persetujuannya kepada Swedia untuk menjadi anggota NATO.

Turki dan Hungaria adalah dua negara yang masih menolak permintaan Swedia untuk masuk NATO.

Sementara, Presiden Macron khawatir mengenai migrasi penduduk Suriah ke Uni Eropa dan berharap dapat mendapatkan kepastian dari Presiden Erdogan secepat mungkin.

Selama krisis migrasi pada 2015, lebih dari satu juta pengungsi dan pencari suaka – kebanyakan dari Suriah – menempuh perjalanan berbahaya melewati Laut Mediterania ke Uni Eropa menggunakan kapal-kapal penyelundup.

Untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut, Uni Eropa membuat kesepakatan dengan Turki.

 

Sumber: BBC News Indonesia

 

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar