Target PSSI dalan Blueprint: Timnas Indonesia Peringkat 45 Tahun 2045

Senin, 29/05/2023 08:55 WIB
Ketum PSSI Erick Thohir bertemu Presiden FIFA Giani Infantino (Merdeka)

Ketum PSSI Erick Thohir bertemu Presiden FIFA Giani Infantino (Merdeka)

Jakarta, law-justice.co - Dalam cetak biru (blueprint) PSSI dengan tajuk `Garuda Mendunia`, yang sempat dibawa ke FIFA, akhirnya dibuka dalam kongres tahunan federasi pada Minggu (28/5) dengan target peringkat ke-45 dunia pada 2045.

Dalam blueprint yang disebar PSSI di kongres, ditulis Timnas Indonesia harus berada di peringkat 50 besar dunia pada 2045.

Ini dianggap target realistis jika semua prosesnya bisa berjalan sesuai dengan program yang direncanakan.

Capaian yang ditarget PSSI lainnya adalah Indonesia U-17 lolos ke Piala Dunia 2031, lantas Indonesia U-20 lolos ke Piala Dunia 2033, kemudian lolos ke Olimpiade 2036, dan lolos ke Piala Dunia 2038.

Tahapan agar bisa mencapai target tersebut dibagi dalam empat fase. Pertama pemulihan selama 2023, kemudian pengembangan pada 2024-2028, selanjutnya peningkatan selama 2028-2034, dan keemasan pada 2034+2045.

Cetak biru ini sebelumnya dipresentasikan PSSI ke FIFA. Presentasi tersebut dilakukan Erick ke Gianni Infantino setelah status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 2023 dicabut dan digantikan oleh Argentina.

"FIFA melihat keseriusan Indonesia, di mana salah satunya pemerintah punya komitmen merenovasi 22 stadion yang ada di Indonesia dengan nilai Rp1,9 triliun. Ini luar biasa dan itu merupakan infrastruktur yang penting," kata Erick.

"Apalagi kita akan menggunakan VAR tahun ini. Insyaallah VAR di bulan Februari 2024 akan mulai di Liga 1. Jadi tidak mungkin kalau infrastrukturnya tidak ada. Nah ini yang salah satu," ujarnya menjelaskan.

Mantan presiden Inter Milan ini menyebut FIFA akan mendampingi PSSI. Upaya PSSI membangun sepak bola lebih maju dianggap sebagai sebuah hal penting dan Erick diyakini bisa menjalankan blueprint tersebut.

"Lalu FIFA juga melihat bagaimana blueprint ini sangat serius dan ada target-targetnya. Dan memang itu yang diapresiasi dan FIFA waktu itu menyatakan ini salah satu blueprint terbaik yang mereka pernah lihat," katanya.

"Tapi kan kalau cuma tulis-tulis aja, biasa gitu. Makanya hari ini di kongres, kenapa kita ingin memastikan itu menyeluruh, dari pusat dan daerah, blueprint-nya blueprint yang sama. Nah, di situlah kita akan bikin classroom-classroom untuk supaya tadi, pendampingan asprov-asprov dan klub-klub bisa maksimal," ucap Erick menjelaskan.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar