Desak Indonesia Akui Papua Merdeka, OPM Ancam Tembak Pilot Susi Air

Minggu, 28/05/2023 09:49 WIB
TPNPB-OPM kembali merilis foto dan video yang memperlihatkan pilot Susi Air Philip Mehrtens yang disandera sejak awal Februari 2023. (Arsip Istimewa)

TPNPB-OPM kembali merilis foto dan video yang memperlihatkan pilot Susi Air Philip Mehrtens yang disandera sejak awal Februari 2023. (Arsip Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Belum lama ini, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pimpinan Egianus Kogoya kembali merilis video kelompoknya bersama pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Mehrtens.

Dalam dua vidio yang dirilis oleh juru bicara TPNPB, Sebby Sambom pada Jumat ( 26/5/2023) tersebut nampak kapten Philips duduk bersebelahan dengan Egianus Kogoya dan dikelilingi oleh puluhan anggota KKB yang menenteng senjata laras panjang dan membentangkan bendera Bintang Kejora.

Pada video pertama yang berdurasi satu menit sebelas detik, Kapten Philips mengatakan bila kelompok Egianus Kogoya meminta bangsa-bangsa yang mendukung kemerdekaan Papua agar segera berbicara dengan Indonesia untuk kemerdekaan Papua.

Kapten Philips mengaku pihak KKB memberikan waktu selama dua bulan kepada Indonesia, bila tidak maka dia akan ditembak.

"Mereka kasih waktu dua bulan lagi untuk semua negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia untuk Papua Merdeka, kalau sudah dua bulan dan mereka tidak bicara dengan Indonesia, maka mereka akan tembak saya," ungkap Kapten Philips yang mengenakan baju kaos dan celana pendek.

Kapten Philips lalu mengulangi ucapannya yang sama tapi menggunakan bahasa inggris. Setelah itu pimpinan KKB Kodap III Ndugama Derakma, Egianus Kogoya juga menyampaikan hal serupa.

"Pilot sudah mengaku diri bahwa Indonesia hanya mengaku saja soal kemenerdekaan bangsa Papua, kami kasih waktu dua bulan, kalau dalam waktu dua bulan indonesia belum memgakui kemerdekaan Papua maka pilot akan kami tembak," ujar Egianus.

Sementara itu dalam video kedua yang berdurasi 7 menit, 35 detik nampak Komandan Batalyon Kodap III Ndugama Derakma, Rumianus Wandikbo yang duduk disebelah Egianus Kogoya membacakan tuntutan mereka yang isinya antara lain, meminta negara Amerika, Belanda, Inggris dan Vanuatu yang mendukung kemerdekaan Papua agar mendesak Pemerintah Indonesia untuk kemerdekaan Papua, bila tidak maka sang pilot diancam akan ditembak.

Disebutkan juga, apa yang dilakukan KKB saat ini adalah meneruskan perjuangan sejumlah tokoh yang dianggap sebagai pejuang kemerdekaan bangsa Papua, terutama ketika masih dipimpin Kelly Kwalik.

“Kami bukan minta pembangunan, bukan minta uang, bukan minta bisnis ekonomi atau karena PT Freeport atau kelola minyak tanah di Sorong tapi kami minta merdeka dari Sorong hingga Samarai,” ujar Rumainus.

Selain itu mereka juga meminta agar mendatangkan uskup, duta besar dari negara yang disebut di atas ke Nduga dan menemui Egianus guna membicarakan kemerdekaan dan pembebasan pilot. Selain itu mereka meminta personel TNI di Nduga ditarik.

Sejak disandera KKB Egianus Kogoya pada tanggal 7 Februari 2023 ini adalah vidio ke empat kapten Philips yang dirilis oleh TPNPB/OPM ke dunia maya.

Sebelumnya vidio pertama di rilis pada tanggal 14 Februari 2023, selanjutnya pada tanggal 10 Maret 2023 dan 24 April 2023 kelmompok ini kembali merilis vidio kapten Philips.

Sebelumnya diberitakan, Pilot Susi Air, kapten Philips Mark Mehrtens disandera oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya dibandara Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Tengah.

Kapten Philips di sandera usai pesawat yang di terbangkannya mendarat dan dibakar Egianus dan kelompoknya pada Selasa, 7 Februari 2023.

Pascapenyanderaan tim gabungan TNI-Polri terus berupaya mencari keberadaan pilot berkebangsaan Selandia baru tersebut.

Berbagai upaya dilakukan termasuk membentuk tim negosiasi yang melibatkan para tokoh di kabupaten Nduga, Namun hingga memasuki bulan keempat, usaha tim gabungan belum juga berbuah hasil.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar