BI Disebut Berpeluang Kerek Suku Bunga Acuan, ini Penyebabnya

Bank Indonesia. (Liputan6)
Jakarta, law-justice.co - Bank Danamon melihat, ada peluang bagi Bank Indonesia (BI) untuk kembali meningkatkan suku bunga acuan di tahun 2023.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengungkapkan, ruang bagi BI untuk bermanuver tersebut akan sangat bergantung dengan kondisi global.
"Ada risiko terkait dengan ketidakpastian global yang tetap tingi, terutama peristiwa yang terjadi di Amerika Serikat (AS)," terang Faiz, dikutip Jumat (26/5/2023)
Saat ini, suku bunga acuan AS sudah menyentuh level 5% - 5,25%. Tren suku bunga tinggi ini mungkin bertahan cukup lama mengingat inflasi AS turun cukup lambat.
Belum lagi ada masalah terkait plafon utang (debt ceiling) yang menambah risiko dari pasar keuangan global.
Namun, keputusan BI untuk akan menaikkan suku bunga acuan atau tidak, juga akan bergantung dengan perkembangan inflasi domestik dan tekanan terhadap Rupiah.
Namun, sejauh ini, Faiz melihat kemungkinan terbesarnya adalah BI untuk tidak mengubah suku bunga acuan hingga akhir tahun 2023.
"Dengan kondisi terkini, kami memperkirakan BI akan terus mempertahankan suku bunga acuan di 5,75% sepanjang tahun 2023," tandasnya.
Komentar