Tewas Jatuh dari Lantai 8 Sekolah, Bocah ini Ternyata Anak Pejabat

Basman jatuh dari lantai 8 gedung sekolah ternyata anak pejabat tinggi di Makassar (Tribun)
Makassar, Sulawesi Selatan, law-justice.co - Guru Bahasa Indonesia di SMP Athirah Makassar menceritakan sosok Basman Nafa Yaskura sebelum tewas.
Basman Nafa Yasykura adalah anak pejabat Kemenhub,Benny Nurdin Yusuf, yang tewas dari lantai 8.
Kematian Basman ini dinilai janggal oleh keluarganya.
Mulai dari luka-lukanya, barang-barangnya yang berada di tempat berbeda, hingga titik GPS yang jauh dari lokasi jatuh.
Di samping itu, guru Bahasa Indonesia Basman pun menceritakan sikap Basman sebelum ditemukan meninggal dunia di sekolah.
Ia menyebut kalau saat itu, Basman terlihat pendiam.
Sang guru pun mengungkap bahwa selama di kelasnya, Basman memang termasuk siswa yang pendiam.
Guru bernama Sangkala DgTanang itu pun menceritakan momen terakhirnya bertemu dengan Basman di lantai 5.
Saat itu Basman memegang tangan kanan Sangkala lalu menciumnya.
Momen itu juga jadi momen perpisahan antara Sangkala dengan Basman.
Sebab, sejak saat itu Sangkala sudah tidak lagi mengajar di SMP Athirah.
Sebagai guru yang pernah mengajar Basman, Sangkala pun mengaku terkejut saat mendengar kabar mengenai siswanya tersebut.
"Berita yang menghentakkan hati dan sekaligus membuat saya terdiam dan seakan tak bisa berkata-kata kecuali mengucap dalam suara hampir tak kedengaran ucapan yang pantas terucap dalam agama Islam bila mendengar seseorang tertimpah musibah (meninggal)," tulis Sangkala di akun Facebooknya.
Sebelum purna tugas, Sangkala pun sempat mengajak Basman.
"Ananda Basman siswa yang sempat saya ajar dari kelas 8 (satu semester 2022/2023) hari ini Rabu, 24 Mei 2023 karena sesuatu musibah yang menimpa dirinya di sekolah Islam ATHIRAH," kata dia.
Berita duka ini, kata dia, sekaligus mengingatkannya pada memori lima bulan lalu saat dirinya masih aktif mengajar sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Ia menuturkan bahwa Basman merupakan sosok siswa yang pendiam.
"Ananda Basman punya karakter pendiam di dalam kelas saat saya kerap kali masuk memberikan materi, ananda ini sulit untuk memperoleh jawaban langsung yang terucap kalau saya tak menyebutkan atau mendatangi kursi-mejanya untuk bertanya kepadanya," tutur dia.
Meski pendiam, kata Sangkala, Basman selalu mengerjakan tugas dengan cepat dan tulisannya juga bagus.
"Karena cepatnya selesai maka saya cepat juga merespon baik untuk memperbaiki terlebih lagi kalau tugasnya itu sempurna," tulisnya.
Sangkala menuturkan bahwa Basman adalah siswa terakhir yang nilainya ia upload di semester 1 kelas 8.
Basman jadi yang terakhir karena saat itu dirinya masih berada di Jakarta bersama keluarganya.
Bukan cuma itu, Basman juga jadi siswa terakhir yang diberi nasihat dan bertemu dengan Sangkala.
"Ternyata kamu juga adalah siswa yang terakhir saya beri nasihat di ruang seni budaya lantai 5 ujung Timur untuk bagaimana menjadi siswa yang baik dan lebih baik dalam berprestasi pada semester berikutnya," tulis dia.
Saat itu, Sangkala juga sekaligus berpamitan pada Basman karena hari itu merupakan hari terakhir dirinya mengajar.
Sangkala mengingat, kala itu Basman mengulurkan tangannya lalu memegang tangan kanan sang guru lalu menempelkan dan menciumnya.
"Saya juga mengucapkan permintaan maaf kepadanya sekiranya bapak punya khilaf dan ada ucapan-ucapan yang tidak kamu senang selama bapak mengajarmu, kamu maafkan bapak....," kenang Sangkala.
Itulah momen dan kenangan terkahir antara Basman dan Sangkala.
Sangkala pun mendiakan agar Basman mendapatkan tempat yang terindah di sisi Allah SWT.
Komentar