Perdana Sejak Invasi Ukraina, Putin Bakal ke China, Apa yang Dibahas?

Kamis, 25/05/2023 08:32 WIB
Xi Jinping bertemu Putin mengusulkan perdamaian Rusia dan Ukraina (OMGBUlletin)

Xi Jinping bertemu Putin mengusulkan perdamaian Rusia dan Ukraina (OMGBUlletin)

Jakarta, law-justice.co - Dalam waktu dekat, Presiden Rusia, Vladimir Putin dikabarkan bakal berkunjung ke China atas undangan Presiden Xi Jinping.

Relasi Rusia dan China terlihat semakin mesra sejak Moskow melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022 lalu. Jika terkonfirmasi, ini akan menjadi lawatan perdana Putin ke Beijing sejak invasi Ukraina berlangsung.

Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov mengatakan kunjungan Putin masih dikoordinasikan kedua pihak.

"Ada undangan, kerangka waktu dan rincian lain akan disepakati kemudian," kata Peskov, seperti dikutip TASS, Rabu (24/5).

Terpisah, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev mengatakan Kremlin mengapresiasi betul undangan dari China.

Xi Jinping mengundang Putin karena tahun ini China akan menjadi tuan rumah Forum Kerja Sama Internasional Belt and Road (BRFIC) untuk ketiga kalinya.

Belt and Road Initiative merupakan strategi pembangunan global yang diinisiasi pemerintah China. Kerangka ini melibatkan pembangunan infrastruktur dan investasi di 152 negara dan 30 organisasi internasional.

Putin menghadiri dua pertemuan BRFIC sebelumnya yakni pada 2017 dan 2019.

Pada 2017, pertemuan ini menghadirkan pejabat dari China, Afrika, negara-negara Amerika latin dan berlangsung di Beijing.

Kemudian pada 2019, Beijing kembali menjadi tuan rumah forum kerja sama ini. Putin terakhir mengunjungi Beijing pada awal Februari 2022, jelang invasi.

Jika Putin bakal menghadiri pertemuan itu, ini akan menjadi trip perdana dia ke Asia Timur sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.

Sejak invasi, Putin bak menghilang dari pandangan publik. Ia hanya beberapa kali muncul dan di momen-momen tertentu.

Putin juga jarang melawat ke luar negeri. Dari setahun lalu, ia tercatat hanya mengunjungi Belarus, Tajikistan, dan Turkmenistan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar