Tak Puas Kinerja Sri Mulyani, Jokowi Pakai Mahfud Bersihkan Kemenkeu?
Sri Mulyani menjelaskan transaksi mencurigakan sebesar 300 Triliun saat bertemu dengan Mahfud MD (Instagram @smindrawati)
Jakarta, law-justice.co - Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat menilai bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah tidak puas dengan kinerja Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani.
Penilaian ini dia sampaikan lantaran Menkopolhukam Mahfud MD secara bebas bersuara untuk mengungkap dugaan korupsi di Kemenkeu senilai Rp349 Triliun.
"Presiden Jokowi merasa Kemenkeu perlu bersih-bersih namun selama kepemimpinan SMI, Presiden Jokowi bisa jadi tidak puas sehingga menggunakan tangan lain untuk bersih-bersih," ucapnya dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (8/4/2023).
Achmad menyebut bahwa Kemenkeu merupakan kementerian yang hampir tertutup aibnya lebih dari dua dekade.
"Baik di orde baru, maupun di orde reformasi, namun ada perubahan cara pandang pemimpin tertinggi Indonesia seputar Kemenkeu."
"Kemenkeu dipimpin oleh seorang Menteri yang menjabat di masa dua pemerintahan Presiden yang berbeda yaitu SBY dan Jokowi. Meski keduanya punya mimpi berbeda soal ekonomi namun peramu kebijakan ekonomi adalah orang yang sama," tambahnya.
Tentu, hal ini menyebabkan tidak banyak perubahan perbaikan tata kelola manajemen keuangan negara di Kemenkeu.
Diketahui akibat pernyataan Mahfud MD itu, Kemenkeu terguncang keras. Sebelumnya juga Kemenkeu juga terlibat dengan ulah mantan pejabat, Rafael Alun Trisambodo yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
"Terang saja statement Menkopolhukam tersebut membuat Kementerian Keuangan pun menjadi guncang disaat kasus pejabat pajak Rafael Alun pun sedang ditangani oleh KPK," ucap dia.
Dia menyebut akibat pernyataan Mahfud MD itu, mantan Ketua MK itu pun diundang untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi III DPR RI.
"Dimana sidang pemanggilan Mahfud pun berjalan sangat panas dimana Menkopolhukam di "keroyok" oleh para anggota Dewan Komisi III," pungkas Achmad.
Komentar