Putin Bakal Setop Hegemoni AS
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Sindonews)
Jakarta, law-justice.co - Presiden Rusia Vladimir Putin, dikabarkan telah menyetujui dokumen kebijakan luar negeri yang berisi perihal wacana menghentikan hegemoni Amerika Serikat (AS) di dunia internasional dari segala aspek, mulai dari ekonomi, militer hingga politik.
Fokus Putin pada dokumen tersebut adalah bagaimana menghancurkan tatanan sistem internasional yang kini dinilai bersifat unipolar, atau bergantung pada kekuatan tunggal yang dapat mendikte negara lain dalam banyak urusan. Negeri Paman Sam disebut telah mendorong sistem unipolar dan menjadikan negaranya sebagai pemimpin.
“Untuk membangun dunia multipolar, Rusia akan fokus pada penghentian dominasi AS dalam urusan dunia dan menciptakan kondisi untuk melawan segala bentuk ‘ambisi neo kolonial dan hegemonik’, bunyi dokumen tersebut, mengutip Antara, Sabtu (1/4/2023).
Dalam dokumen itu, AS diposisikan sebagai negara yang memprakarsai pembendungan kekuasaan Rusia di dunia. Terutama di negara-negara Barat, pengaruh AS dirasa dominan sehingga sejumlah negara Eropa mengambil posisi berseberangan dengan Moskow.
Kebijakan luar negeri Rusia ini, disebut dalam dokumen, tergantung pada sikap AS di kemudian hari. Keseimbangan kekuasaan antara Rusia-AS akan terjadi jika memang Joe Biden tidak mengubah orientasi kebijakan luar negerinya yang mengisolasi Rusia.
Pertarungan dua kekuatan besar dunia ini sudah berlangsung sejak lama, kentaranya saat Perang Dingin berkecamuk. Dalam studi hubungan internasional, sistem dunia yang terbentuk saat itu adalah sistem bipolar. Yakni kekuatan dunia terbelah menjadi dua antara AS dan Uni Soviet, yang masing-masing memiliki sekutunya. Uni Soviet saat itu mengusung konsep Komunisme, sedangkan AS membawa paham Kapitalisme.
Singkat cerita, mazhab Komunisme kalah dengan Kapitalisme sehingga memunculkan era baru yang menurut pengkaji hubungan internasional sebagai era multipolar. Era tersebut terjadi pada abad ke-21 ini yang menuntun dunia pada sistem internasional multipolar, sebuah sistem yang kekuatannya bersumber tidak hanya dari satu atau dua kekuatan unggul saja.
Era ini ditandai dengan kebangkitan Tiongkok, India dan negara dunia ketiga. Masing-masing negara mempunyai posisi tawarnya dalam percaturan politik internasional. Posisi tawar ditentukan dalam kapabilitas negara dalam hal ekonomi, politik dan militer.
Komentar