Aksi `Cuci Tangan` Ganjar Pranowo Ikuti Jejak Yudea Pontius Pilatus

Sabtu, 01/04/2023 15:10 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JPNN)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JPNN)

Jakarta, law-justice.co - Cuci tangan. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo awalnya menolak Piala Dunia U-20 akibat keikutsertaan Timnas Sepak Bola Israel.

Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA ambil langkah tegas. Status tuan rumah Indonesia dicabut, diduga akibat penolakan kehadiran atlet Israel ke Indonesia.

Pasca putusan FIFA, Ganjar Pranowo dan sejumlah pihak muncul dan memberikan statemen kekecewaan terkait keputusan ini.

Mereka seakan tak mau disalahkan, mau ‘cuci tangan’ dalam persoalan paling memalukan tersebut.

Drama Ganjar Pranowo itu, disebut netizen mirip kisah dalam Alkitab terkait sosok Gubernur Yudea Pontius Pilatus. Pontius Pilatus cuci tangan dalam kasus penyaliban Tuhan Yesus.

“Mirip Gubernur Yudea Pontius Pilatus ini Gubernur Ganjar. Habis beri statemen penolakan yang bikin Indonesia gagal jadi tuan rumah, dia muncul membela diri dan tidak mau disalahkan,” tulis netizen, dilansir Sabtu (1/4/2023)

Pilatus mengadili Yesus namun ia tidak menemukan kesalahan yang menyebabkan Yesus pantas dihukum mati, namun karena tekanan massa yang sudah terprovokasi akhirnya Ia menyerahkan Yesus untuk disalibkan.

Tiba-tiba di depan Imam Kepala Yahudi dan massa yang berkumpul ia mengambil bejana berisi air dan mencuci tangannya sambil menyatakan tidak bertanggung jawab atas darah Yesus dalam peristiwa ini.

Ganjar Pranowo cs ‘mengadili’ penyelenggara Piala Dunia U-20, yaitu FIFA, PSSI dan Pemerintah Pusat. Padahal penyelenggara sudah mematuhi aturan FIFA. Tapi diduga karena tekanan kelompok massa dan statemen kontroversi Ganjar cs yang menolak kehadiran Timnas Israel, FIFA pun membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Pihak-pihak yang awalnya menolak, tiba-tiba keluar ke permukaan dan memberikan statemen seakan mengecam FIFA karena hukuman tersebut.

Diketahui, Ganjar Pranowo baru mengaku kecewa setelah FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 2023.

“Ya kecewalah. Kita sudah siapkan sejak awal kok. Kan tinggal beberapa catatan saja yang bisa kita lakukan,” katanya di Semarang, Kamis 30 Maret 2023.

Menurut Ganjar, masih ada peluang Indonesia menjadi Co-Host Piala Dunia U20 2023.

“Kalau boleh saya sampaikan, di awal-awal yang berkomunikasi sebelum saya mengeluarkan statemen kepada seluruh kementerian, termasuk PSSI adalah peluang co-host sehingga relasi antarnegara, konstitusi terpegang, dan olahraga berjalan,” ujarnya.

Ia meminta semua pihak menunggu keputusan satu tahap lagi dari FIFA dan pemerintah. “Satu kata yang saya sampaikan tunggu keputusan satu tahap lagi. Kalau bahasanya Mas Gibran (Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka) di Twitter-nya ‘ada plan b dan plan c’. Mudah-mudahan November 2023 ada keputusan yang baik untuk kita semua,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ganjar meminta Tim Nasional U20 Indonesia agar tetap semangat dan terus berlatih. “Ini bukan kiamat. Harus terus berlatih dan membangun sepak bola Indonesia dengan serius dan utuh karena masih banyak ajang yang bisa disiapkan dengan baik,” ujarnya.

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar