Pertandingan Final Liga Palestina Diserang Israel Dengan Gas Air Mata

Sabtu, 01/04/2023 12:16 WIB
 Suporter dan pemain terkena dampak serangan gas air mata dari tentara Israel Foto : insideworldfootball.com

Suporter dan pemain terkena dampak serangan gas air mata dari tentara Israel Foto : insideworldfootball.com

law-justice.co -  

Terjadi  peristiwa yang mengenaskan pada final pertandingan sepak bola di Yerusalem Timur . Pasukan Israel dilaporkan menyerbu stadion dan menembakkan gas air mata ke tribun dan lapangan saat pertandingan final Yasser Arafat Cup 2023 antara Balata FC dan Jabal Al-Mukaber di Stadion Faisal Al-Husseini, Palestina.

Insiden ini menimbulkan korban di antara para suporter Palestina yang hadir menonton.

Kantor berita lokal, Football Palestine, mengunggah insiden penembakan gas air mata itu ke Twitter. Mereka menyebut bahwa final Piala Liga tidak mungkin dilanjutkan setelah pasukan Israel menyerbu stadion pada babak pertama dan menembakkan gas air mata ke tribun dan lapangan.

Football Palestine mengatakan bahwa pertandingan itu tidak dihadiri oleh banyak penonton, sehingga efek tembakan gas air mata tidak mematikan bagi para suporter. Namun, mereka juga mengingatkan bahwa seandainya serangan Israel ini terjadi selama pertandingan tim nasional, dapat terjadi kematian karena kapasitas penonton dapat mencapai 1-2 ribu orang melebihi kapasitas stadion.

 
Semuanya  menyoroti penyerbuan 

Penyerangan brutal tentara Israel yang menembakkan gas air mata pada laga Balata FC vs Jabal Al-Mukaber di final Piala Liga Palestina 2023. Insiden itu terjadi di Stadion Faisal Al-Husseini International, Yerusalem Timur, Palestina, Kamis, 30 Maret 2023 waktu setempat.

Diberitakan  di media lokal Palestina bahwa Federasi Sepakbola Palestina Lapor FIFA dan AFC Imbas Aksi Brutal Tentara Israel, Timnas Israel U-20 Ditendang dari Piala Dunia U-20 2023?


Sementara itu, diketahui sebelumnya, dua kendaraan lapis baja Israel tiba-tiba masuk ke stadion. Dari dalam kendaraan besi itu, tentara Israel langsung keluar dan menembakkan gas air mata secara keji.

Masih menurut Inside World Football sumber yang sama, sejauh ini tidak diketahui siapa yang menginstruksikan pasukan Israel untuk menginvasi stadion. Sejauh ini, pihak Israel belum mengeluarkan pernyataan terkait insiden tersebut.

Bahkan, menurut Inside World Football, puluhan orang bergeletakan sesak napas karena tembakan gas air mata itu. Insiden ini juga mengakibatkan laga ditunda sejam karena banyaknya para pemain dan penonton yang harus melakukan perawatan.

Kapten Balata FC, Saed Abu Saleem bahkan mengatakan bahwa gas air mata pasukan Israel merembes ke ruang ganti dan para pemain sampai tersedak hingga pingsan. Sementara menurut Twitter @ytirawi, puluhan suporter yang berada di tribun mengalami luka-luka akibat ditembak gas air mata.

Lebih lanjut, Semuanya Bola, menyebut FIFA harus segera menindak tegas sepakbola Israel lantaran bukti rekaman video sudah ada. Bahkan, media Negeri Jiran itu menuntut FIFA untuk tidak pilih kasih alias menerapkan standar ganda terhadap Israel.

"Jadi FIFA, rekamannya sudah ada, buktinya sangat jelas. Karena itu, tindakan tegas harus diambil (FIFA)," bunyi pernyataan Semuanya Bola.

"Jangan pilih kasih, jangan memiliki satu perangkat aturan untuk Indonesia dan perangkat lain untuk negara ilegal Israel," lanjut pernyataan media Malaysia itu.


Menanggapi tindakan brutal pasukan Israel itu, banyak pihak yang menyerukan kepada Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) untuk mengambil tindakan tegas. Bahkan, ada yang menuntut agar Israel dihukum FIFA seperti yang dialami Rusia.

Sebagai informasi, Rusia pernah dilarang untuk tampil di ajang sepakbola internasional yakni Piala Dunia 2022. FIFA mengambil keputusan itu setelah Rusia telah menginvasi Ukraina.

Sementara itu, Indonesia juga pernah dibanned FIFA pada 2015 silam karena telah ada intervensi pemerintah dalam hal ini Kemenpora RI. Teranyar, status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dicopot setelah adanya penolakan kehadiran Timnas Israel U-20 di ajang tersebut.


Serangan Tentara Israel

Menakar Peluang Israel Dibanned FIFA Setelah Serang Pertandingan Final Piala Liga Palestina yang Sebabkan Puluhan Korban Tergeletak
Padahal, pelanggaran yang dilakukan tentara Israel terhadap sepakbola Palestina sebenarnya telah melanggar aturan FIFA secara terang- terangan. Penggunaan gas air mata di stadion sepakbola telah melanggar aturan FIFA Stadium Safety and Security Regulation pada Pasal 19 Huruf B.

Pengamat sepakbola Indonesia, Aun Rahman, menilai serangan Israel terhadap Faisal Stadium sebagai situasi luar biasa. Pasalnya, hukum perang melarang pihak militer untuk menyerang objek publik kecuali digunakan sebagai markas militer.

Kejadian tersebut terjadi pukul 10 malam waktu setempat. Tentara keluar dari kendaraan dan mulai menembakkan gas air mata dari balik tembok. Pertandingan dihentikan selama satu jam untuk merawat yang terluka termasuk wanita dan anak-anak

Dalam aturan tersebut, disebutkan bahwa gas air mata dan senjata api dilarang keras dibawa masuk ke dalam stadion, apalagi digunakan untuk mengendalikan massa. Sehingga, banyak pihak yang menuntut FIFA untuk memberikan sanksi terhadap Israel.

 

“Penyerangan Israel terhadap Faisal Stadium itu extraordinary situation. Karena hukum perang melarang pihak militer untuk menyerang objek publik,” ujar Aun dalam keterangan tertulis.

“Ini yang kemudian bikin Liga Palestina gak bisa jalan secara proper. Akhirnya Liga Palestina cuma menyertakan klub yang berdomisili di West Bank,” ujarnya.

Namun, FIFA dianggap telah menerapkan standar ganda terhadap sepakbola Israel. Bagaimana tidak, Israel yang telah bertahun-tahun menginvasi Palestina sampai saat ini sepakbolanya tidak mendapatkan sanksi atau larangan bermain dari FIFA.

Menurutnya, ini menjadi isu yang harus diatasi oleh FIFA, agar olahraga sepakbola tetap bisa berjalan dengan aman dan tertib, terutama di negara-negara yang sedang dilanda konflik seperti Palestina.

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar