Heru Budi Disebut `Mirip` dengan Anies, NasDem: Enggak Ada Bedanya!

Sabtu, 01/04/2023 11:00 WIB
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Tribun)

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Partai NasDem, Nova Harivan Paloh menginterupsi saat Rapat Paripurna (Rapur).

Diketahui, Rapur DPRD DKI Jakarta tersebut digelar dalam rangka penyampaian pidato Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono terhadap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2022.


Rapat berlangsung di Ruang Rapur DPRD DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2023).

Nova menginterupsi karena Heru tidak datang dan diwakili oleh Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan Kebudayaan, Marullah Matali.

Adapun ketidakhadiran Heru dikarenakan sakit, dan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi mengaku telah mendapatkan surat izin tersebut.

"Karena kami (anggota dewan) menginginkan juga bahwa di forum yang sangat sakral seperti paripurna ini, bisa diwakili oleh Pak Pj Gubernur (sebagai eksekutif) untuk membacakan LKPJ. Itu yang paling utama," ujar Nova saat ditemui usai Rapur.

Nova mengatakan apabila karena sakit, mungkin ke depannya bisa ditunda beberapa hari ke depan hingga sembuh.

Hal itu dikarenakan pentingnya Rapur tersebut dan Noval menilai Rapur pembacaan LKPJ adalah rapat yang sakral.

"Saya belum tahu tata tertib (tatib) izin seperti apa ya. Tapi memang layaknya Pak Pj Gubernur itu ya harus hadir dalam Rapur seperti ini," ucap Nova.

Nova pun mengaku bahwa ini bukan kali pertama Heru tidak menghadiri Rapur DPRD DKI Jakarta secara langsung.

Hal itu dikarenakan rangkap jabatan yang diemban olehnya. Selain sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru diketahui juga mengemban tugas sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres).

"Kalau beliau misalnya ada tugas di luar yang mana bertindak sebagai Kasetpres, lalu tabrakan dengan rapat seperti ini. Tentu bisa dikomunikasikan agar ditunda," kata Nova.


"Pak Pj Gubernur ini kan sebagai simbol yang ada untuk roda pemerintahan di DKI Jakarta. Dan kami sebagai wakil rakyatnya," imbuhnya.

Saat ditanya terkait dengan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya, Anies Baswedan yang juga sering mangkir dari mangkir dari Rapur, Nova mengaku sikap yang dilakukan pasti sama.

Nova menegaskan bahwa siapapun pemimpin (kepala daerah) yang tidak hadir dalam Rapur DPRD DKI, maka akan dikritisi.

"Enggak ada bedanya antara Pak Heru dengan Pak Anies, pasti sama-sama kami kritisi apabila tidak datang ke Rapur seperti ini," pungkas Nova. 

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar