Bela Kadernya Bagi Amplop Uang Logo Partai, PDIP: Itu karena Kecintaan
Bawaslu Didesak Usut Tuntas Pembagian Amplop Kader PDIP di Masjid (Kolase dari berbagai sumber)
Jakarta, law-justice.co - Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto (Bambang Pacul) akhirnya buka suara untuk berkomentar soal Ketua DPP PDIP yang juga Ketua Banggar DPR, Said Abdullah, bagi-bagi sembako dan uang tunai Rp 300 ribu kepada warga di sebuah masjid di Madura.
Bambang Pacul menuturkan tidak ada praktik money politics yang dilakukan Said di masjid.
Dia menyebut saat itu Said hanya terketuk hatinya untuk membantu jemaah dari masjid Abdullah Sychan Baghraf yang merupakan miliki Said.
"Masjid itu kepunyaannya Bapak Pak Said mungkin Pak Said lagi, ini enggak ada money politics, enggak ada urusannya dengan pemilu. Tapi Pak Said sebagai anggota PDIP kemudian membagi uang di masjid itu sebagai bagian dari perasaan dia yang terketuk membagi (uang)," kata Pacul di Gedung DPR, Senayan, Selasa (28/3).
"Cuma dikau mungkin yang enggak cocok ada gambar PDI cuma itu Pak Said sambil menunjukkan aku orang PDI maybe. Kalau kalian bagi Rp 300-an enggak ada gambar PDI-nya enggak akan protes toh. Karena itu masjidnya Pak Said. Masjidnya Bapaknya Pak Said tepatnya," imbuh dia soal amplop uang logo partai.
Dia mengatakan saat ini belum memasuki kampanye pemilu sehingga Said tak melakukan money politics. Apalagi, kata dia, belum tentu 2024 mendatang Said akan kembali dicalonkan sebagai anggota dewan atau kepala daerah.
"Kalau itu money politicsnya enggak ada wong belum pemilu. Apakah Pak Said akan dicalonkan belum tentu juga kan masih jauh pencalonan." kata Bambang Pacul.
"Jadi apakah Pak Said mau jadi gubernur juga belum jelas apakah akan jadi calon belum jelas juga. Masih panjang itu," imbuh Ketua Komisi III DPR itu.
Meski begitu, Pacul memahami kesalahan yang dianggap money politics yakni dengan menggunakan amplop partai seolah uang itu berasal dari organisasi.
"Bisa kita lihat bahwa Pak Said tersentuh hatinya membagi tetapi yang kurang pas adalah memakai amplop gambar seolah-olah pribadi menjadi organisasi. Tapi itu juga bisa karena kecintaan Pak Said sama PDI kecintaan Pak Said sama jemaahnya yang meramaikan masjidnya jemaah masjid bapaknya ini masih sangat sumir," tandasnya tentang amplop uang logo partai.
Sebelumnya, Said menjelaskan bagi sembako dan uang di masjidnya merupakan ritual tahunan sebagai zakat mal di bulan Ramadhan.
"Ini kan ritual tahunan, tahun kemarin juga viral, dua tahun yang lalu juga viral. Kira-kira [aksi ini adalah] zakat mal bagian dari rukun iman," kata Said yang besar di Sumenep, Madura, ini di Gedung DPR, Senayan, Senin (27/3).
Dia menjelaskan, lokasi pembagian sembako dan uang tunai tersebut adalah di Masjid Abdullah Sychan Baghraf miliknya di Sumenep. Masjid itu, kata Said, ia bangun atas nama ayahnya.
"Itu masjid saya Masjid Abdullah Syachan Baghraf, itu nama bapak saya. Jadi kalau [kegiatan bagi-bagi sembako dan uang itu ada] di masjid sendiri," ucap Said.
Komentar