Ketakutan Berlebih Pada TikTok, Ahli IT Sebut AS Tengah Bunuh Diri

Selasa, 28/03/2023 16:40 WIB
Gedung Kongres AS, Capitol Hall (eTurbonews)

Gedung Kongres AS, Capitol Hall (eTurbonews)

New York, AS, law-justice.co - Viral anggota kongres atau DPR Amerika Serikat (AS) bertanya kepada CEO TikTok Shou Zi Chew soal kemungkinan platform-nya mengakses jaringan WiFi. Ahli IT atau informasi dan teknologi menilai, bodoh dan bersifat ‘bunuh diri’ jika TikTok melakukan itu.

Anggota Kongres AS Perwakilan Republik Carolina Utara Richard Hudson bertanya mengenai kemungkinan TikTok mengakses WiFi. “Apakah TikTok mengakses jaringan WiFi rumah?" tanya Hudson kepada Chew saat rapat lima jam.

“Hanya jika pengguna mengaktifkan WiFi,” jawab Chew. "Maaf, saya mungkin tidak mengerti pertanyaannya."

"Jadi, jika saya memiliki aplikasi TikTok di ponsel dan gawai saya terhubung ke jaringan WiFi rumah, apakah TikTok mengakses jaringan itu?" kata Hudson.

"Itu harus, mengakses jaringan untuk mendapatkan koneksi ke internet. Jika itu pertanyaannya," kata Chew.

"Kalau begitu, mungkinkah ia dapat mengakses perangkat lain (yang terhubung ke) di jaringan WiFi rumah itu?" tanya Hudson.

"Anggota Kongres, kami tidak melakukan apa pun yang berada di luar norma industri. Saya percaya jawaban atas pertanyaan Anda adalah tidak. Ini bisa bersifat teknis. Izinkan saya menghubungi Anda kembali," jawab Chew.

Chairman Communication & Information System Security Research Center atau CISSReC Pratama Persadha menyatakan pertanyaan anggota kongres AS cukup kontroversial.

“Kalau memang TikTok bisa masuk ke jaringan WiFi dan mengintai, jelas ini akan digunakan sejak awal oleh Amerika untuk memblokir Tiktok,” ujar Pratama, dikutip dari Katadata, Selasa (28/3/2023)

Menurutnya, pemblokiran terjadi karena TikTok dianggap sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah Cina dalam perang informasi saat ini, bukan karena kemampuan menyusup jaringan seperti malware dan virus.

Pratama mencontohkan, Facebook asal Amerika bahkan melakukan pelanggaran serius ketika membagikan data pengguna ke pihak ketiga seperti Cambridge Analytica untuk bahan pemenangan Donald Trump dan Brexit Inggris pada 2016.

Saat rapat dengan CEO Meta Mark Zuckerberg kala itu, Kongres AS juga bertanya mengapa Facebook bisa diakses secara gratis oleh publik global.

“Ini membuktikan satu hal bahwa masih banyak yang tidak mengerti dengan business process dari produk digital saat ini,” katanya.

Hal senada disampaikan oleh Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya. “Kalau TikTok memata-matai WiFi pengguna, mereka bunuh diri namanya,” ujarnya kepada Katadata.co.id, Selasa (28/3).

“Bodoh, mempertaruhkan aplikasi dengan user based sebanyak itu untuk aktivitas mata-mata,” tambah dia.

Menurutnya, memata-matai WiFi dapat dilakukan dengan banyak cara. Jika menggunakan TikTok sebagai caranya, maka dinilai bodoh. Sebab jika tertangkap, maka kemampuan TikTok akan jatuh.

“TikTok tidak akan sebodoh itu menjadikan platform yang sangat berharga menjadi alat mata-mata,” ujarnya. Sedangkan memata-matai tidak sebesar keuntungan nama baik dan nilai perusahaan TikTok.

Alfons menjelaskan memata-matai lewat WiFi lebih logis dilakukan lewat hardware di ponsel atau WiFi misalnya, diselipkan chip tersembunyi. Bisa dengan mencari perangkat lemah dan ingin disusupi seperti CCTV, Google home dan lainnya untuk di mata-matai.

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar